-->




HUT TNI ke-73, Putra Asli Papua Sukses Menjadi Komandan Upacara di Merauke

05 Oktober, 2018, 15.46 WIB Last Updated 2018-10-05T08:46:58Z
MERAUKE - Pagelaran akbar sekali setahun yang dipersembahkan TNI untuk rakyat dalam merayakan hari jadinya setiap tanggal 5 Oktober. Kali ini upacara peringatan HUT TNI ke-73 sangat istimewa karena pada hari yang sama dilaksanakan di empat penjuru ujung nusantara yaitu di Sabang ujung barat, di Pulau Miangas ujung utara dan di Pulau Rote ujung selatan serta di ujung timur dilaksanakan di Kabupaten Merauke yang dikenal dengan Kota Rusa Tanah Animha. Sementara itu di ibukota yaitu di Mabes TNI Cilangkap Jakarta juga dilaksanakan upacara yang sama.

Menjadi kebanggaan bagi warga Merauke khususnya karena pelaksanaan upacara terbesar dalam rangka HUT TNI ke-73 tahun ini dilaksanakan di Merauke. 1035 personel dilibatkan sebagai pasukan parade upacara terdiri Prajurit TNI AD, TNI AL, TNI AU, Kepolisian, PNS dan Masyarakat Adat. Dengan Inspektur Upacara (Irup) Kepala Sataf TNI AD (KASAD) Jenderal TNI Mulyono.

Dalam rangkaian upacara ini dimeriahkan berbagai atraksi antara lain sosiodrama diperankan oleh 450 orang yang mengangkat kisah perjuangan LB. Moerdani dalam merebut dan menduduki Kota Merauke dari penguasaan penjajah Belanda dan Beladiri militer diperagakan oleh 335 orang Prajurit TNI AD, TNI AL dan TNI AU dengan mempertunjukkan aksi kombinasi gerak, perkelahian satu lawan satu hingga satu lawan lima orang dan pemecahan benda-benda keras.

"Puncaknya adalah pemecahan beton hebel setinggi 26 meter dengan jumlah 251 susun beton dalam satu kali pukul dilaksanakan oleh Serka H. Heri Purwanto dan mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesi (MURI) serta dari Lembaga Prestasi dan Rekor Indonesia Dunia (Leprid)," jelas Kapendam XVII/Kolonel Inf Muhammad Aidi.

Hal istimewa lainnya, lanjutnya, bahwa yang terpilih dan bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Putra Asli Serui Papua bernama Wempi Ramandei. Seorang Perwira Menengah (Pamen) TNI Angkatan Darat berpangkat Kolonel Korps Infantri. Wempi saat ini menjabat sebagai Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Kodam XVIII Kasuari bermarkas di Manokwari Papua Barat.

"Pemilihan pejabat Komandan Upacara (Danup) dalam event besar berskala nasional seperti ini tentunya telah melalui proses dan seleksi yang sangat ketat hingga diputuskan pada rapat panitia ditingkat Mabes TNI di Cilangkap," kata Aidi.

Dijelaskannya, berbagai kriteria yang menjadi pertimbangan panitia dalam menentukan siapa yang paling pantas mengembang tugas berat dan sangat terhormat ini adalah antara lain, kesehatan, postur (yang bersangkutan harus memiliki postur yang ideal, harus serasi dengan postur irup, tidak terlalu tinggi atau terlalu pendek serta berpenampilan menarik).
Kesemaptaan jasmani, seorang komandan upacara harus memiliki fisik yang prima. Harus mampu berdiri tegap tanpa bergerak dalam waktu yang cukup lama di tengah terik matahari. 

"Danup juga harus memiliki penguasaan diri yang baik, tidak demam panggung saat menjadi sumber perhatian dimana seluruh mata menyorot kepadanya, karenanya dalam seleksi tersebut meliputi pemeriksaan psikologi dan mental kejiwaan. Dan yang paling penting tentunya adalah latar belakang prestasi, dedikasi dan loyalitas dalam pengabdian kepada bangsa dan negara," Aidi membeberkan saat ditanya media tentang prosedur pemilihan dan penentuan komandan upacara, Jum'at (05/10/2018).

Dijelaskan pula, Wempi Ramandey perwira lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1995. Putra Asli Papua yang mengawali karier militernya di satuan elite TNI yaitu Kopassus tepatnya di Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Solo. Suami dari Levina Naragale serta ayah dari 2 orang putra ini dilahirkan di Serui Papua pada tanggal 15 Januari 1972 dari pasangan Absalom Ramandei (Ayah) dan Lina Wihyawari (Ibu).

Sebelum menjabat sebagai Dandenma Kodam XVIII/Kasuari, Wempi juga adalah mantan Dandim 1713/Kaimana. Wempi adalah salah satu putra daerah asli Papua yang menjadi sumber inspirasi generasi muda Papua. Yang menunjukkan bahwa putra daerah mampu bersaing dengan warga lain di seluruh wilayah NKRI. Setiap anak negeri memiliki peluang dan kesempatan yang sama dalam menyongsong masa depan yang lebih cerah," ujar Kapendam XVII/Cendrawasi, Kolonel Inf Muhammad Aidi.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini