-->




Kembali Kontak Tembak dengan Kelompok Goliat Tabuni, 2 Anggota KKSB Tewas

02 Oktober, 2018, 16.19 WIB Last Updated 2018-10-02T09:30:34Z
JAYAPURA - Setelah berhasil merebut markas KKSB di Kampung Gubuleme, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Satgas Gakkum TNI-Polri mendapat serang dari kelompok separatis, Selasa (02/10/2018). 

Kapendam XVII/Cenderawasi Kolonel Inf Muhammad Aidi menjelaskan, Satgas Gakkum TNI-Polri yang dipimpin oleh Lettu Inf Angga yang tetap bertahan di bekas Markas pentolan KKSB Goliat Tabuni (GT) tersebut, pada malam hari memancarkan serangan dengan menembaiki Satgas Gakkum. 

"Semalam kelompok KKSB terus melancarkan gangguan tembakan kearah kedudukan pasukan TNI, kadang-kadang terdengar tembakan 2-3 kali. Kemudian, menghilang beberapa jam, lalu terdengar lagi dari jarak yang cukup dekat. Demikian laporan yang kami terima," ujar Kapendam. 

Karena itu, sambung Kapendam, Prajurit TNI berinisiatif bergerak mendekat ke arah sumber suara tembakan. Meskipun sebenarnya tenaga mereka telah terkuras karena siang hari mereka kontak tembak dengan musuh dan malam ini pun mereka tidak tidur bergerak menerobos gelapnya malam mengarungi tebing dan jurang pegunungan Tingginambut yang sangat ekstrim. 

"Prajurit kami mendapat gangguan tembakan bukan kabur atau lari menghindar, tetapi justru semakin semangat mencari dan mendekati sumber suara tembakan tersebut," jelasnya.

"Alhasil, kontak tembak tidak dapat terhindarkan pada saat Satgas menemukan kedudukan KKSB, Selasa (02/10/2018) sekitar 06.00 WIT," imbuh Kapendam. 

Lanjutnya, kekuatan mereka (KKSB_red) cukup besar termasuk senjatanya. Hanya kami tidak bisa memperkirakan berapa jumlah dan berapa pucuk senjatanya, yang jelas mereka memberikan perlawanan cukup ramai. Belum diketahui apakah di dalam kelompok tersebut ada GT atau tidak, karena cuaca gelap dan medan tertutup.

"KKSB terdesak, maka mereka kabur secara terpencar dan tetap melancarkan tembakan. Taktik seperti ini yang selalu mereka gunakan, menganggu dengan tembakan kemudian kabur," urai Kapendam.

"Karena KKSB menguasai medan dan hapal jalan-jalan pelolosan, maka pasukan TNI tidak dapat melanjutkan pengejaran disebabkan beratnya medan," tambahnya lagi.

Kapendam menjelaskan, setelah situasi dan medan berhasil dikuasai serta dikendalikan, pasukan TNI melaksanakan pembersihan. Kemudian menemukan 2 orang anggota KKSB tewas bersama 2 pucuk senjata laras panjang jenis FNC. Salah satu korban KKSB dapat dikenali adalah pengawal GT bernama Dekilas Tabuni.

"Saat ini jenazah korban belum bisa di evakuasi karena jauh dari pemukiman warga. Sementara pasukan TNI melaksanakan konsolidasi," ungkapnya.

"Saya rasa mereka semakin terdesak, karena markas-markas mereka yang berhasil direbut tetap didukui oleh TNI, namun mereka akan berpindah lagi ke tempat lain untuk bersembunyi. Dan kalau semakin terdesak, bukan tidak mungkin mereka akan sembunyikan senjata dan berbaur dengan masyarakat di kampung-kampung," tandas Kapendam XVII/Cenderawasi Kolonel Inf Muhammad Aidi.[Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini