-->








Satgas Gakkum TNI/Polri Kontak Tembak dengan Kelompok Goliat Tabuni di Tingginambut

01 Oktober, 2018, 20.53 WIB Last Updated 2018-10-01T13:53:27Z
JAYAPURA - Pagi buta di Distrik Tingginambut Pucak Jaya Papua, sebagaimana biasanya Satuan Tugas Penegakkan Hukum (Satgasgakkum) gabungan TNI/Polri melaksanakan Patroli rutin dalam rangka penegakkan hukum di wilayah Papua terhadap Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang selama ini telah melakukan perbuatan melanggar hukum di wilayah kedaulatan NKRI khususnya di wilayah pegunungan Papua.

Sekitar pukul 06.45 WIT, Senin (01/10/2018), di Kp. Gubuleme, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncakjaya Papua, Tim Patroli Satgasgakkum TNI kekuatan 20 orang dipimpin oleh Lettu Inf Angga melihat Bendera Bintang Kejora di atas ketinggian. Setelah didekati ternyata tempat tersebut merupakan Markas KKSB Kelompok Goliat Tabuni (GT) dengan pasukannya sekitar 50 orang bersenjata campuran.

"Selanjutnya pasukan TNI memberikan peringatan dan ultimatum agar KKSB tersebut menyerah namun tidak diindahkan, justru mereka melancarkan tembakan ke arah pasukan TNI sehingga terjadi kontak tembak yang tidak dapat dihindarkan. Belum bisa dipastikan senjata mereka ada berapa pucuk jumlahnya karena pandangan terhalang oleh semak-semak, namun mereka melancarkan tembakan cukup gencar," terang Kapendam XVII/Cenderawasi Kolonel Inf Muhammad Aidi saat dihubungi via telpon selularnya.

Dijelaskannya, kontak tembak berlangsung sekitar 30 menit, KKSB pimpinan GT akhirnya terdesak dan melarikan diri ke balik ketinggian masuk ke hutan lebat. Kemudian Satuan TNI melaksanakan pengejaran dan berhasil menguasai Markas GT.

"Saat dilaksanakan pembersihan, masih kata dia, ditemukan 1 orang anggota KKSB tewas di tempat dan beberapa barang bukti antara lain  1 pucuk senjata laras panjang jenis Lee-Enfield ( LE ) buatan Inggris, 2 buah kamera digital, sejumlah dokumen TPN/OPM, 1 pucuk pistol revolver, puluhan butir munisi berbagai kaliber, 1 senapan angin, 2 unit alat komunikasi (Handphone), rangkaian munisi Senapan Otomatis (SO), 2 unit laptop dan Bendera Bintang Kejora," Aidi membeberkan.

Patroli dalam rangka penegakkan hukum ini, kata dia, akan terus dilakukan dengan membagi sektor untuk masing-masing tim, tentunya dengan koordinasi yang ketat. Tim Polri punya sektor gerakan sendiri demikian pula TNI dan masing-masing tim saling mendukung dan saling tukar informasi.

"Kebetulan pagi ini yang kontak dengan KKSB adalah Tim dari TNI. Korban yang tewas sampai saat ini belum bisa diidentifikasi dan belum bisa dievakuasi. Medan sangat berat terdiri dari pegunungan dan jurang yang curam, sementara pemukiman penduduk terdekat dari TKP sekitar 1 s.d. 2 kilometer melintasi jurang," Aidi menjelaskan.

Masih kata dia, sampai saat ini kami mendapat laporan bahwa pasukan masih terus mendapatkan gangguan dari pihak KKSB. Anggota masih bertahan di bekas Markas GT. TNI/Polri terus menghimbau kepada KKSB agar segera menyerahkan diri beserta senjatanya.  Peluang tersebut selalu terbuka seluas-luasnya, bila mereka dengan kesadaran menyerahkan diri berikut senjatanya,  kami akan jamin keamanan dan keselamatannya. 

"Kontak tembak adalah pilihan terakhir dan selalu kami hindari. Namun demikian demi kewibawaan hukum dan kedaulatan NKRI tentunya kami akan bertindak tegas bila mereka tetap keras kepala," tegas Aidi.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini