Lintasatjeh.com - Program Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya pada musim tanam gadu diganti dengan penanaman kedelai diduga program tersebut mandul. Pasalnya, sejumlah warga harus mengeluarkan uang untuk membeli benih kedelai.
Hamidah Ali, (60) warga Desa Deah Pangwa, Dusun Bale Ara, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, merupakan salah satunya petani yang harus mengeluarkan uang untuk membeli benih kedelai sendiri.
"Saya mengikuti program pemerintah untuk tanam kedelai, tetapi saya cuma dikasih benih dua kilo, sedangkan luas lahan sekitar 2 hektar, padahal kalau tanam padi saya lebih senang," ujar Hamidah Ali yang merupakan petani padi.
Menurut dia, dengan luas lahan yang dimilikinya tidak mencukupi benih yang diberikan oleh pemerintah sebanyak dua kilogram, terpaksa dirinya harus mengeluarkan uang untuk membeli benih lain di pasar sebanyak 3 kilo dengan harga Rp.12 ribu/ per kg.
"Sudah satu minggu saya mondar mandir mencari benih kedelai yang katanya diberikan gratis oleh pemerintah, tetapi sudah saya tanya kemana-mana tidak ada, maka saya ambil kesimpulan untuk membeli sendiri," jelas Hamidah dengan wajah kesal.
Padahal pemerintah sudah menyediakan benih kedelai unggul yang merupakan satu paket untuk dibagikan kepada seluruh petani sawah untuk menanamkan kedelai di seluruh lahan sawah.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pidie Jaya, drh. Muzakir, mengatakan, akan mengecek kembali apakah petani tersebut ada masuk dalam kelompok.
"Besok akan saya panggil kepala bidang, tetapi kepala bidang kayaknya lagi di Jakarta, namun akan saya panggil kepala seksi yang menangani tersebut besok, dan akan memanggil penyuluh Kecamatan Trienggadeng yang menanggani hal tersebut," jelas drh. Muzakir. [la/pang]