-->

Masyarakat sudah bosan dengan isu HAM yang menyerang Prabowo Subianto

14 Juni, 2014, 12.42 WIB Last Updated 2014-06-15T11:03:20Z
Lintasatjeh.com - Beragam cara digunakan untuk menjatuhkan citra pasangan capres-cawapres tertentu dengan melancarkan kampanye hitam (black campaigne) terhadap kubu lawan. Seperti halnya yang dialami pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Setelah diserang isu penculikan aktivis dan Babinsa, kini pasangan nomor urut 1 itu diterpa isu pemecatan Prabowo dari dinas kemiliteran oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Agung Suprio berpendapat, isu-isu pelanggaran HAM maupun sejenisnya dewasa ini sangat tidak relevan dan tidak laku untuk menyerang mantan Danjen Kopassus itu.

"Sudah sejak lama, isu HAM terbukti gagal turunkan elektabilitas Prabowo. Bukan karena isu itu samar, tetapi pemilih sudah sangat kritis dan masyarakat sudah bosan," ujar Agung saat berbincang dengan Okezone, di Jakarta, Sabtu (14/6/2014).

Sehingga  lanjut Agung, ketika isu HAM dibuat jelas dengan tambahan isu keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) ABRI soal pemberhentian Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran, maka tetap saja isu miring tersebut sama sekali tidak berpengaruh.

"Surat itu sekadar mengonfirmasi saja isu yang selama ini beredar. Jika timses Prabowo-Hatta menjelaskan peristiwa itu secara holistik dengan kepala dingin maka simpati pemilih justru dapat diraih dari pemilih yang kritis," tukasnya.

Sumber: Okezone
Komentar

Tampilkan

Terkini