SUBULUSSALAM - Hujan yang melanda Kota Subulussalam terus mencemaskan warga, khususnya para penduduk yang berada di bantaran sungai dan parit. Daratan terendam air dan menghasilkan bau menyengat akibat drainase disepanjang kota itu tersumbat. Kondisi ini memperlihatkan seolah-olah tak ada perhatian sama sekali dari Pemko setempat selaku pemegang kendali pemerintahan.
Mulai dari penyempitan dan pendangkalan parit drainase serta kurangnya resapan air akan menjadi bom waktu bagi warga. Hujan yang mengguyur Kota Subulussalam belakangan ini selain mengakibatkan saluran drainase tersumbat juga ditemukan tumpukan-tumpukan sampah diberbagai saluran parit.
Seperti dipantau Lintasatjeh.com, tumpukan sampah yang menumpuk di saluran parit tidak hanya membuat drainase tersumbat, tetapi juga menyebabkan bau busuk akibat banyaknya bekas material sampah yang berasal dari limbah rumah tangga. Kotoran sampah ini seperti tumpukan plastik, kemasan minuman dan sebagainya.
Buruknya drainase seperti itu terlihat di beberapa titik yang diantaranya, Jalan Tgk Chik Ditiro, Jalan Pemuda Kota Subulussalam. Warga setempat mengaku sangat mengkhawatirkan kondisi ini jika sampai mengakibatkan timbulnya penyakit demam berdarah.
"Tumpukan sampah ini datangnya entah dari mana saja. Yang dibuang ke parit dan pada saat salurannya tersumbat. Makanya menumpuk seperti ini," kata salah seorang warga saat ditemui Lintasatjeh.com, (14/10/2014).
Menurut warga, bajir sering terjadi dikawasan itu. Sayangnya, akibat banyaknya sampah yang dibuang ke dalam parit akhirnya lama kelamaan sampah itu menyangkut dan bertambah banyak. Warga terpaksa harus berusaha mengusir tumpukan sampah tersebut secara pelan-pelan dengan alat seadanya guna menghindari bau busuk.
Untuk mencegah timbulnya penyakit dan banjir, warga Kota Subulussalam berharap ada perhatian pemerintah terkait persoalan ini. (Farida Solin)