-->

Dua Mahasiswi Jepang Ajar Bahasa di Kougetsu School Peukan Bada

26 Februari, 2015, 16.06 WIB Last Updated 2015-02-26T11:15:16Z
BANDA ACEH - Dua orang pelajar asal Jepang, Sung Eun Hong dan Mukai Yukako yang difasilitasi Lembaga Lost Children Operation (LCO) selama 8 hari akan menjadi relawan tenaga pengajar Bahasa Jepang di beberapa sekolah, antara lain Kougetsu School Peukan Bada, SMA Unggul Ali Hasyimi Indrapuri dan SMA Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB) Aceh Besar.

Sung Eun Hong dan Mukai Yukako merupakan mahasiswi Konan University Kobe Hyogo Japan yang berkesempatan berkunjung ke Aceh menjalankan misi pendidikan ini. Mereka merupakan Relawan pengajar bahasa Jepang, untuk kesekian kalinya yang selalu didatangkan setiap tahunnya sebagai bentuk kerjasama antara LCO dan People's Association on Conscience.

"Ache no seito tachi ga nihongo ni sugoku bengkyou ki ga natte, yorokobimasu (Siswa-siswa di Aceh sangat antusias belajar bahasa Jepang dan mereka sangat senang," ungkap Sung Eun Hong kepada lintasatjeh.com di Kantor LCO Peukan Bada Aceh Besar, Kamis (26/2).

Hal yang sama juga dikatakan Mukai Yukako bahwasanya para siswa sangat bersemangat saat diberikan pelajaran Bahasa Jepang. Selain mengungkapkan kebanggaannya sebagai tenaga sukarelawan pengajar Bahasa Jepang, Mukai Yukako juga bercerita tentang kesan-kesannya selama di Aceh.

"Ache no iru toki, minna de tomodachi no ki ga natte. Totemo tanoshi desu soshite kireina tokoro ni ittari, umi ni oyoidari, de ache no oishi mono wo tabetari. Sugoku yokatta (Selama di Aceh, kami sangat merasakan sifat persaudaraan, bisa pergi ke tempat yang indah, bisa berenang di laut yang bersih/Pantai Lampuuk dan makan makanan yang enak, sungguh sangat menyenangkan)," demikian ucap Mukai Yukako dengan diiringi senyum manisnya.

Sementara itu, Guru Bahasa Jepang LCO, Hanafy mengatakan mata pelajaran Bahasa Jepang yang diajarkan meliputi beberapa materi.

"Adapun materi pelajarannya meliputi, tulisan Jepang (Hiragana, Katakana dan Kanji), percakapan, tata bahasa, perilaku kehidupan di Jepang dan wawasan umum untuk Jepang (industri, pariwisata, dll)," kata pria asli Banda Aceh ini.

Sedangkan Pimpinan LCO, Tgk. H. Abdullah Matyah mengatakan bahwa kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap tahun. "Selama di Aceh, mereka (volunteer) akan mengajar di Kougetsu School Peukan Bada," ungkap pria yang akrab disapa Pak Wa ini seraya mengatakan bahwa meski waktunya singkat namun sangat penting bagi siswa sehingga siswa pun bisa berkomunikasi dan mendapatkan pelajaran secara langsung dari orang Jepang. [ar]
Komentar

Tampilkan

Terkini