ACEH TIMUR - "Menunggu Maut" itulah ungkapan yang pantas terkait kondisi jembatan berkontruksi kayu yang menghubungkan lebih dari 7 desa dengan Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
Amatan wartawan, setengah bagian jembatan sudah uzur dari segi umur itu berlubang sana-sini karena papan kayu sudah patah dan tak ada pengaman lagi.
Ketua Tuha Peut Gampong Paya Bili Dua, M. Yunus kepada lintasatjeh.com, Minggu (1/2), mengungkapkan kalau jembatan kayu tersebut merupakan penghubung antara kecamatan dengan beberapa desa tetangga sudah cukup lama rusak dan tidak pernah diperbaiki.
"Padahal sebelum jembatan rusak, semua truk perkebunan baik PTPN I Kebun Baru, Kebun Tualang Sawit begitu juga dengan PT. Mopoli Raya yang mengangkut buah kelapa sawit melintasi jembatan itu," ungkap M. Yunus.
Sementara itu, hal yang sama juga diungkapkan Joremi, Keuchik Gampong Paya Bili Dua, terkait jembatan tersebut kami atas nama pemerintah desa sudah beberapa kali mengajukan proposal dan memohon agar jembatan itu dilakukan perbaikan.
"Kami sangat berharap kepada para pihak terkait begitu juga dengan PTPN I untuk dapat memperbaiki jembatan itu," pintanya.
Ditempat terpisah, Keuchik Gampong Paya Tampah, Surianto S. Kep sangat mengharapkan atas perbaikan jembatan yang menghubungkan desanya dengan kecamatan karena kondisi saat ini jembatan tersebut menunggu maut.
"Lubang disana-sini, akibat lantai jembatan mulai keropos. Setiap orang yang melintasi terpaksa harus hati-hati takut jatuh," terang Surianto.
Dari sejumlah warga yang melintas jembatan tersebut, meminta kepada pemerintah agar segera memperbaiki jembatan ini.
"Kami khawatir karena anak kami setiap hari ke sekolah melintas jembatan yang sudah rusak parah. Pemerintah jangan "menunggu maut" warga," demikian sebut warga. [ar]