-->

Imigrasi dan Dinsos Tak Transparan Kelola Dana Bantuan Rohingya

21 Juni, 2015, 19.08 WIB Last Updated 2015-06-21T12:09:00Z
Bocah Rohingya memperlihatkan uang
LHOKSUKON - Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) menilai pengelolaan bantuan untuk pengungsi Myanmar etnis Rohingya di Aceh Utara tidak transparan. Pengelolaan dana tersebut terkesan tertutup dan diduga rawan penyimpangan.

“Seharusnya pihak Imigrasi Lhokseumawe dan Dinas Sosial Aceh Utara yang mengelola dana bantuan untuk Rohingya mempublikasi berapa dana yang diterima dan berapa yang keluar, tapi selama ini tidak ada sehigga diduga rawan terjadi penyimpangan,” ujar Mukhtaruddin, S.Pd, selaku sekretaris IPSM kepada lintasatjeh.com, Minggu (21/6/2015).

Dalam hal ini, pihaknya mendesak supaya pengumuman daftar bantuan diposting di dinding mading supaya jelas dari mana sumbernya dan kemana bantuan itu keluar, baik berupa uang maupun barang.

"Selama ini masyarakat tidak tahu berapa uang masuk dan uang keluar. Ini harus transparan karena ini bantuan publik, tidak boleh diselewengkan,” pintanya.

Dirinya meyakini bahwa bantuan banyak datang sebagian besar dari negara-negara asing dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) yang telah menyumbang Rp50 ribu/jiwa setiap hari untuk Rohingya.

"Bantuan tersebut untuk makan. Sedangkan untuk makan pengungsi Rohingya sudah ada bantuan dari masyarakat berupa beras dan lauk,” katanya dengan tegas sembari mengakhiri perbincangannya.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini