-->

Kak Seto Temui Anak-Anak Rohingya di Pengungsian

03 Juli, 2015, 22.35 WIB Last Updated 2015-07-03T15:36:40Z
LHOKSEUMAWE - Dewan Pembina Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Seto Muliadi temui anak-anak muslim Rohingya di gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Jum'at (3/7/2015).

Secara langsung Kak Seto atau yang dikenal sebagai dubber (pengisi suara) serial anak Si Komo ini pun menyaksikan anak-anak Rohingya menyanyikan lagu Indonesia raya dan berhitung. Kebolehan anak-anak itu bernyanyi lagu Indonesia dan berhitung berkat relawan yang mengajarkannya di tenda penampungan.

Dalam hal ini Kak Seto menyampaikan agar para pengungsi Rohingya segera dipindahkan ke Shelter di kompleks Integrated Community Shelter (ICS) yang lokasinya hanya terletak di sebelah gedung BLK tersebut.

Menurutnya, gedung BLK saat ini kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk pengungsi bertahan lebih lama dan hidup normal.  "Lebih cepat lebih baik. Di BLK ini kondisinya tidak memungkinkan untuk pengungsi bertahan lebih lama dan hidup normal," harap Kak Seto.

Kak Seto juga memberi kiat-kiat menangani pengungsi anak-anak Rohingya kepada para relawan Aksi Cepat Tanggap. Pihaknya yakin bisa membantu mengurangi trauma panjang anak-anak Rohingya.

“Kita bisa membantu mengurangi dampak trauma panjang yang mereka rasakan dengan cara mengajak mereka bermain. Dalam bermain ini sebaiknya ada aktivitas berlari, memanjat, merangkak, dan sebagainya," tutur Kak Seto.

Kunjungannya di gedung BLK itu turut didampingi relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Sispriati A.Md, Asisten II Pemkab Aceh Utara, Abdul Aziz SH, Kadis Sosial Aceh Utara, Jaelani, Kepala BLK Sayuti dan Ketua Komisi KP3A Aceh Utara, Khuzaimah.

Sementara Khuzaimah selaku Ketua KP3A menyebutkan, bahwa ada beberapa pengungsi wanita yang saat ini kondisinya sedang hamil dan sangat membutuhkan tempat tinggal yang nyaman.

"Ada pengungsi wanita yang sedang hamil yang butuh tempat tinggal yang nyaman dan higienis agar tubuhnya tetap sehat hingga melahirkan", sebutnya.

Sementara itu menurut Relawan ACT, Sispriati A.Md mengatakan, jumlah anak-anak Rohingya tercatat sekitar 129 orang dari total 332 pengungsi, dan tiga wanita dalam kondisi hamil.

"Kondisi BLK saat ini bau dan kotor. Mereka sudah layaknya dipindahkan ke Shelter. Ditambah lagi ada tiga wanita yang hamil dan tinggal menunggu hari untuk melahirkan," ujar ibu angkat anak-anak Rohingya yang akrab disapa Siska.[chairul]
Komentar

Tampilkan

Terkini