JAWA TENGAH - Sebuah mobil milik perusahaan jasa pengangkut uang PT
Advantage yang sedang membawa uang sekitar Rp 4,8 miliar dilaporkan dirampok
oleh oknum polisi yang mengawal kendaraan tersebut.
Dikutip
dari merdeka.com, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris
Besar Liliek Darmanto membenarkan peristiwa yang terjadi pada Senin (28/9)
petang tersebut.
"Itu
yang terlibat oknum," kata Liliek di Semarang, Selasa (29/9).
Liliek
mengatakan, peristiwa itu bermula ketika kendaraan tersebut berangkat dari
kantor PT Advantage di Jalan Karanganyar Gunung, Kota Semarang menuju Solo.
Mobil tersebut dikendarai oleh dua pegawai PT Advantage, Frendy Agus Irawan dan
Tri Ivan, serta pengawalnya dari kesatuan Brimob Jateng, Brigadir S.
Mobil
menuju ke sejumlah tempat di Kota Solo untuk mengambil kiriman uang. Saat
perjalanan pulang menuju Kota Semarang, mobil bermaksud singgah ke Dukuh
Ngabean, Candi Ampel, Boyolali.
Di
tempat itu, karyawan PT Advantage, Frendy Agus, berniat menagih uang sebesar Rp
3,5 juta dari seseorang bernama Ngatimin. Karena tidak bertemu dengan orang
yang dimaksud, kemudian Brigadir S berniat membantu dengan menghubungi
rekan-rekannya.
Berdasarkan
keterangan Brigadir S, Ngatimin sudah ditemukan di sebuah tempat penggilingan
padi di daerah Tengaran, Kabupaten Semarang. Ketika berada di tempat
penggilingan tersebut, Brigadir S justru menodongkan senjata terhadap Frendy
dan mengikatnya.
Dibantu
dengan temannya, Brigadir S kemudian memindahkan uang Rp 4,8 miliar itu ke
sebuah mobil dan kabur. Liliek mengatakan, peristiwa tersebut sedang ditangani
oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah.
"Kalau
benar terlibat akan kami kejar," kata Liliek seperti dilansir Antara.
Sementara
itu, anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum bersama petugas inafis Polda Jawa
Tengah bertolak ke lokasi kejadian untuk melakukan oleh tempat kejadian.
Petugas berangkat bersama sejumlah orang yang diperkirakan pegawai PT
Advantage.
Sebuah
mobil Daihatsu Granmax warna silver dengan nomor polisi nomor G 9141 HC yang
digunakan untuk mengangkut uang miliaran itu juga dibawa dalam olah TKP
tersebut.[pin]