-->








Puluhan Brimob Ngamuk, Anggota Polres Kocar-kacir

08 Oktober, 2015, 15.28 WIB Last Updated 2015-10-08T08:33:44Z
IST
KUPANG - Rabu (7/10) siang itu sekitar pukul 12.00 tak ada yang aneh di Jalan Raya El Tari II dan Jalan Veteran, Fatululi, Oebobo, Kupang. Namun ketenangan itu mendadak berubah saat puluhan sepeda motor melintasi jalan raya itu dan tertuju pada Pos Polisi Fatululi. Ternyata, yang rombongan motor itu adalah 30-an anggota Brimob Polda NTT berseragam dinas dilengkapi rompi. Para Brimob itu lantas berhenti di depan pos polisi Fatululi.

Sejurus kemudian salah seorang anggota Polres Kupang Kota, Bripka BP segera keluar dan menanyakan maksud kedatangan.

Saat itu, Bripka BP ditemani seorang anggota Polres Kupang Kota, Brigpol ES berjaga di pos polisi bergantian waktu tugas piket. 

Sayang, pertanyaan BP tidak digubris.

Bahkan, tanpa ba bi bu, salah seorang Brimob melayangkan pukulan ke arah Bripka BP. Tapi BP berhasil menghindari. 

Spontan, Bripka BP segera membalas pukulan, namun tidak mengenai sasaran.

Saat situasi semakin panas, salah satu anggota Brimob mulai menghunus sangkurnya. Sadar akan bahaya, Bripka PB dan rekannya segera melarikan diri. Alhasil, pos polisi Fatululi menjadi sasaran amuk puluhan anggota Brimob tersebut.

Batu dan sejumlah benda dilempari ke dalam pos sehingga pos polisi rusak. Kaca jendela dan barang-barang yang ada didalamnya pun turut rusak.

Motor yang dibawa Bripka BP tak luput menjadi sasaran amarah puluhan anggota Brimob. 

Akibatnya, kaca pos polisi pecah dan sejumlah barang seperti televisi dan telepon hancur porak poranda. Bripka PB dan Brigpol ES saat itu sedang berjaga di pos polisi Fatululi, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Kepada wartawan, Bripka PB mengaku, sempat bertanya alasan penyerangan anggota Brimob namun tidak digubris. 

“Salah satu anggota Brimob yang ikut dalam rombongan mencabut sangkur yang dibawa dan hendak menikam saya, tetapi langsung menghindar dan lari dari lokasi kejadian,” paparnya seperti dilansir pojoksatu.[jpnn]
Komentar

Tampilkan

Terkini