![]() |
IST
|
JAKARTA - Sosok kepala daerah
kini bukan lagi sosok di menara gading. Di era digital ini, kepala daerah sudah
dekat dan menyatu dengan rakyat.
Tengok saja kepala daerah di
sejumlah wilayah, betapa mudah rakyat menjangkaunya. Rakyat mudah mengadukan
persoalan, rakyat mudah menemui, rakyat mudah menghubungi, atau juga rakyat
dengan mudah foto bareng.
Di berbagai pemberitaan bisa
dilihat beberapa kepala daerah yang sudah seperti berteman dengan rakyat, tak
menjaga jarak. Tak pakai voorijder yang menguing-nguing apabila kemana-mana.
Tak pakai protokloler harus anu atau itu bila datang.
Bisa disebut mulai dari Gubernur
DKI Basuki T Purnama atau Ahok, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Gubernur Jateng
Ganjar Pranowo, Bupati Batang Yoyok R Sudibyo, Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, dan
mungkin beberapa kepala daerah lainnya.
Para kepala daerah ini membuka
hotline aduan lewat telepon hingga media sosial. Rakyat tinggal mengadu apa
persoalannya, dan penanganan dilakukan.
Atau ada juga yang membuka pintu
rumah lebar-lebar hingga membuka diskusi sebulan sekali dengan rakyat, untuk
menjawab aneka persoalan.
Kepala daerah bagus, mesin
birokrasi juga akan bagus benar-benar menjadi pelayan rakyat. Tak ada lagi
keluhan jalan berlubang, biaya rumah sakit, atau urusan lainnya. Semua
persoalan tertangani dengan kepala daerah yang mumpuni.
Nah, budaya kepala daerah yang
merakyat ini bila diikuti semua kepala daerah, pembangunan dan pelayanan kepada
rakyat bukan lagi persoalan. Semua akan tertangani. Tapi kembali lagi, apakah
daerah lain pemimpinnya siap? Dan bagaimana dengan daerah Anda?[Detik]