ABDYA - Belum jelasnya
keadaan Hipelmabdya pasca kisruh panitia dan DPH beberapa waktu lalu, kini
giliran salah satu dewan pengawas yang juga mantan ketua bidang Respon Sosial Masyarakat
periode 2013-2015 angkat bicara mengenai kisruh yang terkesan terus
berkepanjangan.
Redha Rahmatillah, kepada
LintasAtjeh.com via telepon selulernya mengatakan masalah mundurnya Ketua
Panitia Pelantikan Hipelmabdya periode 2016-2018 adalah suatu hal yang sangat
wajar, mengingat apa yang terjadi dalam kepanitiaan, ketua panitia terkesan
tidak dilibatkan. Hal ini dikatakan karena sudah beberapa kali M. Zakky Ananda
menceritakan hal yang terjadi dalam kepanitiaan kepadanya.
“Masalah pengunduran diri
Zakky Ananda, adalah suatu hal yang wajar, dia tidak dilibatkan, padahal ia
sendiri adalah sebagai ketua panitia, dalam pertemuan dengan pemda maupun
pihak-pihak lain, ini sesuai dengan kronologi yang disampaikan kepada saya,” tuturnya,
Selasa (26/4/2016).
Dalam kisruh ini, ia
melihat tidak ada intervensi dari senior yang bermain, murni apa yang terjadi
sekarang adalah kisruh yang dimulai oleh ketidakpuasan pengurus terhadap
kepengurusan Irfan Nasruddin. Tapi ada saja pihak-pihak lain yang mencoba memanfaatkan
keadaan, mencoba untuk mencari celah dan ingin mencuri panggung dalam kisruh
yang terjadi.
“Tidak ada peran senior
dalam kisruh Hipelmabdya, semua murni kesadaran pengurus dengan keadaan yang
salah pada kepengurusan. Dan untuk orang-orang yang mencari panggung, saya
sampaikan Bek Sabe Cok Boh Mirah (Jangan selalu ambil keuntungan),” tandasnya.
Seharusnya Ketua
Hipelmabdya mengajak seluruh Dewan Pembina Pengawas, Penasehat, dan pengurus
Kecamatan untuk membicarakan hal ini. Walaupun hanya hal kecil, tapi Ketua
Hipelmabdya kurang responsive terhadap masalah yang terjadi, sebaiknya hal ini
harus secepatnya dilaksanakan.
“Harus ada tindakan yang
nyata untuk mnyelesaikan masalah baik dengan musyawarah ataupun dengan yang
lainnya, tapi faktanya ketua kurang responsive. Justru pengurus lainnya
satu-persatu meninggalkan Hipelmabdya, ini tidak bisa dibiarkan,” tutupnya di
ujung telepon.[red]