-->









 





Kata Dewan Pengawas Terkait Kisruh Hipelmabdya

27 April, 2016, 01.26 WIB Last Updated 2016-04-26T18:26:29Z
ABDYA - Belum jelasnya keadaan Hipelmabdya pasca kisruh panitia dan DPH beberapa waktu lalu, kini giliran salah satu dewan pengawas yang juga mantan ketua bidang Respon Sosial Masyarakat periode 2013-2015 angkat bicara mengenai kisruh yang terkesan terus berkepanjangan.

Redha Rahmatillah, kepada LintasAtjeh.com via telepon selulernya mengatakan masalah mundurnya Ketua Panitia Pelantikan Hipelmabdya periode 2016-2018 adalah suatu hal yang sangat wajar, mengingat apa yang terjadi dalam kepanitiaan, ketua panitia terkesan tidak dilibatkan. Hal ini dikatakan karena sudah beberapa kali M. Zakky Ananda menceritakan hal yang terjadi dalam kepanitiaan kepadanya.

“Masalah pengunduran diri Zakky Ananda, adalah suatu hal yang wajar, dia tidak dilibatkan, padahal ia sendiri adalah sebagai ketua panitia, dalam pertemuan dengan pemda maupun pihak-pihak lain, ini sesuai dengan kronologi yang disampaikan kepada saya,” tuturnya, Selasa (26/4/2016).

Dalam kisruh ini, ia melihat tidak ada intervensi dari senior yang bermain, murni apa yang terjadi sekarang adalah kisruh yang dimulai oleh ketidakpuasan pengurus terhadap kepengurusan Irfan Nasruddin. Tapi ada saja pihak-pihak lain yang mencoba memanfaatkan keadaan, mencoba untuk mencari celah dan ingin mencuri panggung dalam kisruh yang terjadi.

“Tidak ada peran senior dalam kisruh Hipelmabdya, semua murni kesadaran pengurus dengan keadaan yang salah pada kepengurusan. Dan untuk orang-orang yang mencari panggung, saya sampaikan Bek Sabe Cok Boh Mirah (Jangan selalu ambil keuntungan),” tandasnya.

Seharusnya Ketua Hipelmabdya mengajak seluruh Dewan Pembina Pengawas, Penasehat, dan pengurus Kecamatan untuk membicarakan hal ini. Walaupun hanya hal kecil, tapi Ketua Hipelmabdya kurang responsive terhadap masalah yang terjadi, sebaiknya hal ini harus secepatnya dilaksanakan.

“Harus ada tindakan yang nyata untuk mnyelesaikan masalah baik dengan musyawarah ataupun dengan yang lainnya, tapi faktanya ketua kurang responsive. Justru pengurus lainnya satu-persatu meninggalkan Hipelmabdya, ini tidak bisa dibiarkan,” tutupnya di ujung telepon.[red]

Komentar

Tampilkan

Terkini