-->









 





Pembangunan RTH di Tualang Cut Diduga Tidak Transparan

29 April, 2016, 09.13 WIB Last Updated 2016-04-29T02:13:42Z
ACEH TAMIANG - Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Provinsi Aceh semakin terus menguak berbagai indikasi penyimpangan di kantor Badan Lingkuhan Hidup dan Kebersihan (BLHK) Aceh Tamiang. Kali ini terkait dugaan tidak transparannya pelaksanaan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Tualang Cut, Kecamatan Manyak Payed yang anggarannya mencapai Rp.199.990.200.

Ketua LAKI Provinsi Aceh, Abu Bakar, kepada LintasAtjeh.com, Kamis (28/4/2016) mengungkapkan, pelaksanan pembangunan RTH di Tualang Cut, Kecamatan Manyak Payed diduga tidak transparan.

Pasalnya, pada saat pelaksanaan kegiatan tersebut pihak rekanan dikabarkan tidak memasang plang kegiatan/proyek. Seharusnya, pemasangan plang kegiatan/proyek adalah suatu kewajiban dan sudah diatur pada Kepres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

"Selain itu, pemasangan plang kegiatan/proyek adalah bentuk kepatuhan terhadap Undang-Undang RI Nomor: 14 Tahun, 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 15 Huruf (d.)," jelas Abu Bakar. 

Lanjutnya, dengan tidak terpasangnya plang kegiatan/proyek adalah sebuah indikasi terjadinya penipuan terhadap publik, sehingga pihak publik tidak tau tentang nama kegiatan yang dibangun di daerah mereka dan juga tidak tahu tentang jumlah anggaran, sehingga muncul asumsi bahwa kegiatan tersebut tidak dikerjakan sebagaimana mustinya.

"Mungkinkah pembangunan RTH yang hanya dilaksanakan kegiatan penimbunan bisa menghabiskan anggaran mencapai Rp.199.990.200?," tanya Abu Bakar.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)  pembangunan RTH di Tualang Cut, Zubir, saat dikonfimasi meminta wartawan LintAsatjeh.com agar langsung mempertanyakan kepada Kepala BLHK, Samsul Rizal S.Ag dengan alasan bahwa saat dirinya sudah mutasi.

Namun saat dicecar pertanyaan, Zubir mengatakan saat dikerjaakan, pihak rekanan ada memasang papan plang kegiatan/proyek di lokasi kerja. Zubir juga mengaku, biaya kegiatan sudah sesuai dengan alasan lapangan tersebut sangat rendah dan butuh banyak tanah saat penimbunan namun Zubir tidak ingat jumlah tanah yang diangkut.

"Anggaran kegiatan tersebut sudah sesuai karena kondisi lapangan sangat rendah dan butuh banyak penimbunan. Jumlah truck yang mengangkut tanah di lapangan tersebut saya nggak ingat lagi," ucapnya. [zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini