-->

Mualem Siapkan Strategi Khusus Bangun Aceh

08 September, 2016, 16.39 WIB Last Updated 2016-09-08T09:40:17Z
ACEH SINGKIL - Apabila nanti menjadi orang nomor satu di Aceh, Muzakir Manaf mengatakan akan membawa Aceh ke arah yang lebih baik dengan dilandasi kebijakan yang tepat dengan program bukan yang sudah dilakukan. Tentunya dengan membuat satu konsep strategi khusus pembangunan yang pertama di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Calon Gubernur Aceh Muzakir Manaf didampingi pasangannya TA Khalid, saat mengukuhkan Adik Kakak Mualem sebagai Tim Pemenangan Pilkada Calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh 2017, bertempat di Kantor Adek Kakak Mualem Jln. Bahari Desa Pulo Sarok Simpang Pelabuhan Lama Singkil, Kamis (8/9/2016).

Mantan Panglima GAM yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh ini menyampaikan tentang pembangunan jalan penghubung tetap dilanjutkan, termasuk rencana pembangunan jalan sepanjang  100 km yakni menghubungkan Subussalam-Singkil-Kotacane.

“Termasuk pembangunan sarana air bersih dan pasokan listrik yang memadai untuk menunjang pembangunan,” katanya.

Selain itu, akan membuka dan mengajak investor sekaligus meyakinkan mereka agar mau berinvestasi di Aceh. Sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Aceh.

“Kami akan bekerja untuk membela hak-hak rakyat dan kami akan berupaya melobby ke pemerintah pusat agar dana otsus yang hanya berlaku sampai tahun 2027 tetap dilanjutkan untuk selamanya demi kemakmuran rakyat Aceh,” demikian orasi politik Calon Gubernur Aceh dari Partai Aceh ini.

Sementara, Ir. T.A Khalid yang akan mendampingi Mualem sebagai Calon Wakil Gubernur Aceh ini menegaskan bahwa selama ini pembangunan Aceh dilakukan tanpa arah atau konsep yang jelas.

Oleh karena itu, kami akan berupaya bekerja maksimal agar pembangunan di Aceh ini tepat guna dan dapat dinikmati oleh masyarakat yang disebut dengan kemakmuran rakyat Aceh.

“NKRI dibangun atas dasar keinginan yang kuat dari pendiri bangsa ini, dimana negara kita ini adalah negara kepulauan oleh karena itu kita perlu dipersatukan yaitu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk membangun Aceh perlu pemahaman yang konkrit tidak bisa dibangun atas dasar keinginan saja akan tetapi harus dibangun dengan pemahaman dan mengenal Aceh secara utuh,” pungkas TA Khalid.[As/Jml]
Komentar

Tampilkan

Terkini