-->








Abrar Muda Panglima Kami, Kemana Beliau Kesitu Kami!

19 Januari, 2017, 00.24 WIB Last Updated 2017-01-19T12:50:14Z
ACEH SELATAN - Gabungan mantan Kombatan GAM Wilayah Lhok Tapaktuan, Kecamatan Kluet Selatan menggelar duek pakat yang melibatkan semua mantan kombatan GAM, baik mantan kombatan yang turun sebelum MoU, dan mantan kombatan yang bergabung sebagai pemegang radio atau informen, di Keude Runding, Rabu (18/01/2017).

Kegiatan rapat atau mufakat juga mengundang semua keluarga GAM yang menjadi korban konflik maupun korban konflik dari unsur masyarakat. Selain itu, teristimewa mengundang mantan Panglima GAM Wilayah Lhok Tapaktuan yang dipimpin oleh Abrar Muda, dan Tgk. Amran sebagai Panglima Daerah (Pangda).

"Kami tidak ada bicara masalah dukungan untuk Pak Irwandi, kami hanya meminta kepada beliau (Abrar Muda), sampai dimana tanggung jawab beliau terhadap mantan kombatan dan keluarga yang sudah syahid yang ditinggalkan akibat konflik. Karena beliaulah yang membawa ideologi GAM ke Aceh Selatan pada umumnya khususnya di Kecamatan Kleut Selatan," ungkap perwakilan mantan kombatan, Murdi saat dihubungi LintasAtjeh.com melalui selularnya.

Makanya, kata Murdi, kami minta keterangan beliau bagaimana dan sampai kemana tanggung jawab beliau untuk para kombatan GAM yang masih hidup maupun yang sudah syahid. Setelah kami mendengar penyampaian beliau, kami dapat mengambil keputusan atau sikap bahwa kami akan bergabung kembali dengan Panglima GAM yang dipimpin oleh Abrar Muda.

"Kami siap menerima perintah dan melaksanakan perintah beliau. Intinya pembicaraan kami adalah untuk merapatkan kembali barisan para kombatan GAM dibawah pimpinan Abrar Muda," tandasnya.

Abrar Muda, sambung dia, belum ada mengarahkan untuk memilih Gubernur Aceh yang akan datang. Mungkin pembicaraan tersebut besok, yang jelas mulai malam ini kami siap untuk melaksanakan perintah beliau.

"Harapan bagi ahli waris yang telah meninggal dalam konflik dari pihak manapun, kami meminta kepada Abrar Muda, apabila Pak Irwandi terpilih tolong dana kesejahteraan agar diperjuangkan dan diperhatikan. Supaya ahli waris yang sudah syahid jangan terputus silaturrahmi. Terus terang sebagai ahli waris yang ditinggalkan syahid bercucuran air mata karena seperti dikucilkan atau tidak dihiraukan lagi selama ini," ujarnya.

"Intinya, kami bergabung dengan Abrar Muda karena beliaulah Panglima kami. Berarti kami siap melaksanakan perintah beliau, yang jelas kemana beliau, kesitu kami," tegas Murdi mewakili mantan kombatan dan keluarga.


Hadir dalam duek pakat tersebut, dari kombatan yang turunnya sesudah MoU 9 orang, dari kombatan yang hadir sebelum MoU sebanyak 15 orang, dari ahli waris yang sudah syahid dalam perjuangan sebanyak 9 orang, wali masyarakat yang syahid dalam konflik sebanyak 11 orang. Kemudian bagian informasi dan komunikasi waktu pertama-tama gerakan pernah bergabung dengan GAM walaupun hanya sekerdar memegang radio sebanyak 28 orang, yang hadir lebih kurang 72 orang.[Delfi]
Komentar

Tampilkan

Terkini