-->








Hari Ini, Jamaah Tharekat Syattariyah Nagan Raya Lebih Awal Rayakan Idul Fitri 1438 H

24 Juni, 2017, 14.50 WIB Last Updated 2017-06-24T07:50:18Z
NAGAN RAYA - Hari Ini, Jamaah Tharekat Syattariyah Nagan Raya, Sabtu (24/06/2017) sekitar pukul 08.00 WIB, melaksanakan shalat I'ed berjamaah yang digelar di Masjid Syaikhuna Abu Habib Muda Seunagan (Abu Peuleukung), Desa Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya.
 
Shalat I'ed dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 H/2017 M diikuti sekitar 2000 orang jamaah. Penetapan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 H/2017 M yang dilakukan lebih awal oleh pengikut Tharekat Syattariyah Abu Habib Muda Seunagan berdasarkan dengan Hisab 'Urfi Khumasi atau bilangan 5 (lima) yang ada di dalam kitab Tajul Muluk atau kitab tua milik pengikut ajaran Tauhid dan Thasawwuf kaum Sufi yang beri'tikad Ahlussunnah Waljama'ah  dinisbatkan dari ajaran Walisongo.

Tampak hadir dalam shalat i'ed tersebut, antara lain Said Mahdi selaku Imam Shalat I'ed mewakili Abu Habib Said Qudrat (Pimpinan Tharekat Syattariyah Aceh/Nagan Raya), Bupati Nagan Raya H.T Drs. Zulkarnain, Sekda drh. Hj. Cut Intan Mala, Mantan Cabup Bupati Nagan Raya T.R. Keumangan, SH, MH, Kadinkes T. Jamaluddin, SE, MM, Camat Seunagan Timur Said Salami, SE, Tgk. Mansur Alam selaku pembaca khutbah dan Tgk. Sammina Daod selaku pembaca do'a serta jamaah Tharekat Syattariyah.

Tgk. Mansur Alam mewakili Abu Habib Qudrat dalam khutbahnya menyampaikan uraian tentang QS. Al- Baqarah 183 dan Q.S Al- Baqarah ayat 185.

QS. Al- Baqarah 183 : "Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa."

Q.S Al- Baqarah ayat 185 : "Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur"

Selama kegiatan berlangsung, situasi tertib dan aman.[Rd/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini