-->




BNN Kota Langsa Peringati Hari Anti Narkotika Internasional

13 Juli, 2017, 14.14 WIB Last Updated 2017-07-13T10:37:57Z
LANGSA - Dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tanggal 26 Juni 2017 lalu, BNN Kota Langsa menggelar pelantikan relawan anti narkoba yang diselenggarakan di Gedung Cakra Donya Kota Langsa, Kamis (13/07/2017).

Kegiatan yang serempak dirayakan di seluruh indonesia ini bertemakan 'Peran aktif dan pendayagunaan seluruh komponen dan potensi bangsa dalam menghadapi keadaan darurat narkoba menuju indonesia yang sehat' tersebut dihadiri oleh, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Langsa AKBP Navri Yulenny, SH.MH, Kasdim 0104/Atim Mayor Inf Luthfi Hadi, Kajari Kota Langsa R. Ika Haikal, SH.MH, dan unsur Forkopimda lainnya.

Selain dari unsur Forkopimda, acara juga dihadiri Persit Kartika Candra Kirana Kodim 0104/Atim, Bhayangkari Polres Langsa, Ketua KNPI Kota Langsa Zulfan, SH.MH, Ketua DPC PPWI Kota Langsa Eka Syahputra, Ketua Granat Kota Langsa Islamsyah MTA, ST, Direktur Eksekutif Gadjah Puteh Sayed Zahirsyah, Basarnas Kota Langsa, ormas anti narkoba, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat Kota Langsa serta relawan anti narkoba.

Kepala BNN Kota Langsa AKBP Navri Yulenny, SH.MH dalam sambutannya membacakan amanat Kepala BNN Pusat menyampaikan bahwa Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional memiliki makna keprihatinan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, sehingga dibutuhkan sebuah gerakan untuk menyadarkan seluruh umat manusia di dunia. Hal ini untuk membangun solidaritas dalam rangka mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika yang menjadi ancaman kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, serta menggelorakan semangat membara dalam sebuah kebersamaan seluruh komponen bangsa sebagai upaya melawan kejahatan narkotika.

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika merupakan kejahatan luar biasa (Extraordinary Crime) yang mengancam dunia dan bisa digunakan sebagai salah satu senjata dalam proxy war untuk melumpuhkan kekuatan bangsa. Oleh karena itu, kejahatan ini harus diberantas dan ditangani secara komprehensif dan menyeluruh.

“Sebagai negara yang menjadi salah satu sasaran terbesar dalam peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika yang dikendalikan oleh jaringan nasional dan internasional, indonesia telah mengambil langkah tegas dalam menghadapi bentuk perang modern ini,” tegas Kepala BNN Langsa.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini