-->








Harga Kunyit di Abdya Merangkak Naik, Tembus Rp 11.000

02 November, 2017, 16.14 WIB Last Updated 2017-11-02T09:14:10Z
ABDYA - Harga salah satu bahan pokok dapur kunyit pada sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai merangkak naik sejak sebulan yang lalu.

"Harga jual kunyit sekarang sudah diatas Rp 10.000 per kilonya. Ini semua terjadi dikarenakan kami pedagang mendapatnya dari Sumatera Utara dengan harga beli disana mencapai Rp 5.000 hingga Rp 6.000/kg ditambah lagi ongkos kirim ke Abdya," sebut Yasni, pedagang di pasar tradisional Blangpidie kepada LintasAtjeh.com,  Kamis (02/11/2017).

Menurut Yasni, kunyit yang selama ini mudah didapatkan dari petani lokal, sekarang menjadi sulit. Kalaupun ada jumlah produksinya sangat sedikit belum mampu mencukupi kebutuhan pedagang yang berada di beberapa pasar tradisional yang ada di Kabupaten Abdya.

"Belum lagi kebutuhan pasar di luar Abdya. Oleh sebab itu terpaksa kami mendatangkan dari luar Aceh," jelasnya.

Dilanjutkanya, kunyit yang kegunaan selama ini untuk salah satu bahan pokok dapur, sekarang sudah banyak digunakan untuk keperluan sejenis ramuan obatan-obatan tradisional,sehingga kebutuhannya dari hari ke hari semakin meningkat. Ini tentu saja dibuktikan dengan harga jual kunyit yang mulai merangkak naik.

"Dulu kami sering dapat kunyit dari beberapa kecamatan di Abdya, misalkan saja Kecamatan Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa dan kecamatan lain, dengan harga beli Rp 5.000. Kami masih bisa jual dibawah Rp 10.000, namun sekarang kami datangkan dari Sumatera Utara," ujar Yasni lagi.

Sementara salah seorang petani, Salmi Warga Gampong Delima Jaya Kecamatan Susoh, yang ditemui di lokasi kebunnya di Desa Lama Muda, Kecamatan Kuala Batee kepada LintasAtjeh.com menyebutkan, baru dua peukan yang lalu dianya melakukan panen kunyit. Dijual dengan harga Rp 5.000 per kilogram, walaupun menanam kunyit sebagai tanaman pelengkap di kebunnya tapi hasil yang didapatkan cukup untuk menambah kebutuhan keluarga.

"Memang yang saya tanam tidak luas hanya sedikit untuk pakai sendiri saja. Namun karena waktu kita panen hasilnya banyak, ya dijual saja. Apalagi harganya sudah lumanyan," sebut Salmi.[ADI S]
Komentar

Tampilkan

Terkini