-->




Berdamai, Wartawan Minta Staf Kelurahan Pondok Kacang Timur Jangan Arogan!

05 Desember, 2017, 22.25 WIB Last Updated 2017-12-05T15:25:55Z
TANGERANG SELATAN - Aksi gaya premanisme Staf Kelurahan Pondok Kacang Timur, Tangerang Selatan yang viral di medsos karena memiting leher, mengusir dan mengajak duel wartawan R telah usai dengan ketentuan bersyarat, Senin (04/12/2017) kemarin.

Pertemuan antara oknum dengan korban (wartawan R dan A) berlangsung cukup lama. Pihak kelurahan yang diwakili Kasie Pemerintahan Hasbullah didampingi Babinsa serta Bhabinkamtibmas Polsek Pondok Aren telah menemukan titik terang meski ada beberapa persyaratan yang mesti disepakati saat mediasi kedua belah pihak.

Mediasi perdamaian antara oknum staf Kelurahan Pondok Kacang Timur dengan korban (wartawan R dan A) didampingi Ketua Umum Akrindo Maripin Monte, Sekjen AWDI Budi Wahyudin, Ketua Setnas FPII Opan dan Bung Jefri dari Nusantara News menjadi saksi selesainya permasalahan tersebut.

Dikatakan Hasbullah, semua hanya miss komunikasi dan tidak lepas dari khilaf. "Saya mewakili seluruh petinggi maupun staf Kelurahan Pondok Kacang Timur dengan kerendahan hati meminta maaf kepada temen-temen wartawan semuanya atas terjadi insiden ini," ucap Hasbullah.

Mewakili tim wartawan, Maripin Monte juga menyampaikan hal serupa untuk tetap bersinergi guna membangun kepribadian yang baik.

Begitu juga yang dilontarkan Budi Wahyudin bahwa sejatinya pers adalah sebagai pencari informasi untuk diwartakan guna mencari kebenaran. Hal-hal seperti ini harus disikapi dengan bijak dan tetap berpegang pada fungsinya masing-masing.

Permintaan korban (wartawan R dan A) untuk didatangi oknum pelakunya diaminkan Hasbullah dan dengan permintaan maaf langsung kepada korban.

Sebagai produk etika, tidak ada pemberitaan yang keluar dari kode etik jurnalis. Hal itu diucapkan Opan agar dipahami bersama. Ia juga mengatakan pentingnya keterbukaan dan hubungan yang sehat antara pers dengan instansi maupun institusi.

Sebagai persyaratan diakhir, korban (wartawan R dan A) meminta agar pihak kelurahan lebih memahami fungsi jurnalis dan jangan bergaya seperti preman dengan arogansi, sehingga akan menimbulkan dampak yang luar biasa.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini