-->

Komunitas Mahasiswa Barat Selatan Nilai Gubernur Aceh Tidak Adil

18 Desember, 2017, 21.39 WIB Last Updated 2017-12-19T04:41:38Z

BANDA ACEH - Kumpulan dari perwakilan pemuda pantai barat selatan yang tergabung dari Komunitas Mahasiswa Barat Selatan Aceh (KMBSA) awalnya ingin beraudiensi dengan Gubernur Aceh namun sampai disana gubernur tidak menerima dengan baik kedatangan dari perwakilan pemuda pantai barat selatan ini, akhirnya mereka melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Aceh.

KMBSA menuntut agar Gubernur Aceh memperhatikan pembangunan Pantai Barat Selatan Aceh yang hari ini seakan dipandang sebelah mata. Peserta aksi tersebut berjumlah lebih kurang seratus orang yang tergabung dari beberapa perwakilan mahasiswa dari setiap kabupaten se-barat selatan Aceh meliputi Simeulue, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.

Ada juga perwakilan dari Ormas, BEM, LSM, dan OKP Barat Selatan Aceh, BEM STAI Aceh Singkil, LSM Suara, BEM Fak. Ekonomi UTU, PEMA UTU Meulaboh, KNPI Aceh Selatan, AKN Aceh Barat, STAIN Meulaboh, PDM Gampong Ujung Baroh, LSM Fappar RI, HMI Cabang Tapak Tuan, Asoh Meulaboh, KNPI Aceh Jaya dan BEM STIMI Meulaboh.

Koordinator Lapangan Nasrijal selaku Ketua Komunitas Mahasiswa Barat Selatan Aceh dalam kesempatan tersebut menyampaikan beberapa tuntutan lKMBSA.

1. Simeulue. Mendesak dibangunnya pabrik ikan kaleng dan disediakan pesawat Ambulance Daerah untuk membantu korban rujukan yang murah dan berkualitas.

2. Aceh Jaya. Mendesak pembangunan terowongan Gurute dan pabrik padi.

3. Aceh Barat. Memaksimalkan fungsi pelabuhan Bubun dan pembangunan gudang pakan ternak untuk menjamin kecukupan pakan di pantai barat.

3. Nagan Raya. Mendesak peningkatan fungsi bandara dan pembangunan pabrik minyak makan.

4. Aceh Barat Daya. Mendesak dibangunnya pabrik garam, akses transportasi darat Abdya.

5. Aceh Selatan. Mendesak agar jalan transportasi darat ke Singkil segera diselesaikan (Buloh Seuma) dan peningkatan pembangunan wisata.

6. Subulussalam. Membangun pabrik inti kelapa sawit (KARNEL).

7. Aceh Singkil. Pengelola CSR perusahaan harus terbuka dan tepat sasaran dan pemerataan beasiswa Aceh.

Selanjutnya, salah satu perwakilan peserta aksi asal Simeulue menyindir Gubernur Aceh dianggap tidak adil dalam pembangunan untuk wilayah barat selatan Aceh.
“Kita tahu barat selatan Aceh, salah satunya Simeulue yang paling ujung dan terpencil juga merupakan bagian dari Aceh. Jadi Gubernur Aceh harus memperlakukan dengan adil seperti wilayah bapak (gubernur) yang hari ini segala pembangunan sudah bapak alokasikan kesana. Sementara pembangunan pantai barat selatan hanya bapak pandang sebelah mata,” sindir Irsadul, perwakilan dari Simeulue.[*]  
Komentar

Tampilkan

Terkini