-->








Cegah Indonesia Bubar, Senator Fachrul Razi: HMI Harus Lahirkan Generasi Pemimpin!

25 Maret, 2018, 16.08 WIB Last Updated 2018-03-25T09:08:39Z
JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harus mampu melahirkan generasi pemimpin yang mampu menyelamatkan Indonesia. Indonesia diambang kehancuran. Neo imperialisme semakin kuat di Indonesia bahkan hegemoni kekuasaan menunjukkan Indonesia dalam kegalauan masa depan. 

"Oleh Karena itu, kekuatan Islam adalah kunci menyelamatkan Indonesia kedepan," demikian disampaikan Senator H. Fachrul Razi, MIP, Anggota DPD RI asal Aceh pada acara Latihan Kader III HMI (Himpunan Mahasiswa Aceh) Badko Aceh yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Aceh, Sabtu (24/03/2018) kemarin.

Potensi Indonesia bubar tahun 2030 sebagaimana pernyataan Prabowo harus menjadi keseriusan elit politik di pemerintahan dan parlemen hari ini. Karena tidak ada yang tidak mungkin dalam konstelasi politik Internasional hari ini. Fachrul Razi mengatakan negara kita harus diselamatkan atau akan menjadi wujud nyata kehancuran negara. 

Apalagi kedaulatan kita semakin melemah di mata internasional, disisi lain nilai rupiah semakin melemah. Elit harus bersatu menyelesaikan masalah ini secara serius. Optimis penting, tapi bukan optimis yang dibungkus oleh kepentingan asing yang pada akhirnya menghancurkan bangsa kita sendiri. Apalagi perkembangan teknologi mengakibatkan era digital menjadi alat baru untuk menghancurkan sebuah bangsa.

Terakhir ditambahkan Fachrul Razi, ada 9 indikator kehancuran Indonesia menurut Senator DPD RI asal Aceh ini, yaitu:

1. Melemahnya konsolidasi elit dan disisi lain juga menunjukkan konsolidasi demokrasi semakin melemah dan ini ancaman demokrasi Indonesia. Masyakarat Indonesia semakin pecah bahkan DPD RI sebagai representatif daerah semakin melemah wewenangnya. Perlu dicatat bahwa melemahnya DPD RI maka akan mengakibatkan melemahnya NKRI. Muncul banyak kelompok dan kepercayaan sosial baik horizontal maupun vertikal semakin melemah.

2. Tekanan Internasional untuk Indonesia semakin kuat baik secara ekonomi maupun hukum. Lihat saja kasus penguasaan freeport di Papua dan sumber daya alam lainnya. Bahkan masalah Aceh juga belum selesai. Serta di sisi lain perubahan sistem hukum Indonesia yg dipengaruhi kepentingan asing semakin masif dan sistematis. Bahkan RPJP Indonesia bernuansa kepentingan asing.

3. Kekuatan koorporasi politik yang mempengaruhi kebijakan politik Indonesia semakin kuat. negara kita diatur oleh uang para pemilik modal.

4. Hutang luar negeri Indonesia yang mencapai lebih dari 4000 Triliun. Ini menunjukkan Indonesia darurat hutang. Dan Ini merupakan neo imperialisme baru bagi Indonesia.

5.  Narkoba dan komunisme baru menjadi musuh dan ancaman Indonesia dan ini sudah merusak generasi muda. Secara ekonomi, lemahnya kekuatan ekonomi generasi muda sekarang di daerah. Pengangguran tinggi dan nilai kompetisi yang tinggi.

6. Sipil society dan elemen mahasiswa semakin di lemahkan oleh rezim saat ini. Perpecahan dimana mana. Semua dilakukan dengan design yang sistematis. Saya meminta mahasiswa dan pemuda bangkit dan bergerak. Bahkan rahasia negara bisa di bobol oleh kecanggihan teknologi yang dikuasai oleh asing.

7. Kelompok Islam dan tokoh beragama semakin terancam baik secara keamanan maupun kebebasan dalam menegakkan nilai nilai agama secara kaffah sebagaimana dilindungi oleh Pancasila.

8. Kelembagaan politik juga semakin melemah dan menunjukkan neo patriarki partai yang menguasai perpolitikan Indonesia. diperparah dengan neo dinasti politik era modern dan penguasaan media oleh beberapa kelompok.

9. Terakhir adalah  korupsi di Indonesia semakin kuat dan penegakan hukum semakin lemah. sementara permasalahan di daerah banyak yang tidak selesai. lemah nya komitmen pusat dalam menjaga perdamaian dan perhatian terhadap daerah khususnya di daerah pasca konflik. SEhingga munculnya kekecewaan baru oleh masyarakat di daerah terhadap Pemerintah Pusat.

"HMI harus mampu melahirkan generasi Islam yang mampu menggerakkan kekuatan Islam dan menjadikan sistem ekonomi Islam sebagai solusi atas keterpurukan bangsa Indonesia saat ini yang terjebak pada hegemoni kapitalisme dan neo komunisme," tegas Fachrul Razi.[*]
Komentar

Tampilkan

Terkini