ACEH BESAR - Maskot dan logo Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIII resmi diluncurkan, Sabtu malam (09/03/2018). Peluncuran itu berlangsung di The Pade Hotel, Banda Aceh dan dihadiri Bupati Aceh Besar, Ir. Mawardi Ali, Ketua KONI Aceh Muzakir Manaf dan unsur Forkopimda Aceh Besar serta tamu undangan lainnya.
Acara diawali dengan presentasi arti dari maskot dan logo. Sekretaris Umum Panitia Pelaksana (PP) PORA XIII T. Dasya Kusuma Putra, mengatakan gajah putih dipilih sebagai maskot karena hewan yang dikenal masyarakat Aceh dengan nama poemerah itu diidentikkan sebagai kendaran Sultan Aceh.
"Gajah juga merupakan hewan yang masih berada dalam kawasan Aceh Besar," kata T. Dasya.
Hewan bertubuh besar ini juga melambangkan kesetiakawanan dan memiliki kecerdasan serta kekuatan.
"Kecerdasan dan kekuatan hewan ini diharap terepresentasi pada diri atlet yang berjiwa petarung namun sportif," katanya.
Sementara untuk logo PORA XIII 2018 dipilih kombinasi obor dengan api yang bergelora dan rencong Aceh.
"Dua objek yang menyusun struktur bentuk utama logo yakni tangkai obor dari abstraksi bentuk rencong dan api obor dari fragmen warna-warna yang mengartikan kearifan lokal Aceh," jelasnya.
Selain itu, bentuk abstraksi rencong memiliki kemiripan dengan bentuk huruf 'J' yang berarti Jantho, pusat pelaksanaan PORA XIII.
Dasya, juga menyampaikan bahwa proses persiapan terus dilakukan, baik itu fisik maupun non fisik.
Ada 29 cabang olahraga yang diperlombakan dan diikuti total 4.584 atlet. Saat ini proses pembangunan venue-venue sudah berjalan.
Selain itu, panitia juga telah melakukan serangkaian promosi, seperti melakukan branding maskot dan logo PORA, baik itu melalui baleho dan kerjasama dengan pihak ketiga.
"Baru-baru ini kita bekerja sama dengan Bus Trans Kutaraja untuk pemasangan logo dan maskot di kendaraan umum tersebut," kata Dasya.
Selain launching maskot dan logo, pada kesempatan itu turut dikukuhkan Kontingen Aceh Besar yang dipimpin oleh Dandim 0101/BS Kolonel Iwan Rosandriyanto dan pengukuhan Panitia Pelaksana (PP) PORA XIII yang dipimpin oleh Drs. Iskandar, M.Si, yang juga Sekda Aceh Besar.[*]