BANDA ACEH - Tujuh terduga Pekerja Seks Komersial (PSK) online di Aceh bertarif masing-masing Rp 2 juta untuk sekali kencan. Mereka diduga nyambi melayani lelaki hidung belang untuk mencukupi kebutuhan hidup.
"Mungkin mencukupi kebutuhan hidup mereka. Kan perlu gaya sekarang. Enam perempuan ini mahasiswi dan satu karyawan swasta," kata Kapolresta Banda Aceh AKBP Trisno Riyanto dalam konferensi pers di Mapolresta, Jumat (23/03/2018).
Ketujuh perempuan yang diciduk ini semuanya asal Aceh. Sementara germo berinisial MRS (28) asal Langkat, Sumatera Utara. Mereka ditangkap pada Rabu (22/3) kemarin sekitar pukul 23.00 WIB. Penangkapan berawal dari informasi yang diperoleh polisi dan kemudian dilakukan penyelidikan.
Terduga PSK yang diamankan ini yaitu AYU (28), CA (24), RM (23), DS (24), RR (21), IZ (23) dan MU (23). MRS dan AYU diciduk di sebuah hotel di kawasan Aceh Besar sementara lainnya dibeberapa tempat di Banda Aceh. Mereka ditangkap satu tim yang menyamar.
Menurut Kapolresta, para perempuan ini nyambi menjadi PSK online atas kemauan sendiri. Bukan paksaan atau dijebak. "Mereka semua sadar (melakukan itu)," jelas Trisno.
Tarif para perempuan ini masing-masing Rp 2 juta. Mereka dipertemukan dengan calon pelanggan oleh germo MRS lewat aplikasi chatting WhatsApps. MRS sendiri sudah dua tahun menjalani bisnis tersebut.
"Perempuan yang kita amankan ini merupakan jaringan MRS. Modus operasinya MRS mengirim foto ke pelanggan yang memesan," jelas Trisno.[DetikNews]