JAKARTA - Partai Gerindra disebut siap menerima keputusan apapun dari Ketua Umum Prabowo Subianto terkait calon presiden di Pilpres 2019, termasuk jika menunjuk mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Kami semuanya menyerahkan kepada pak Prabowo apapun keputusannya. Kami sebagai kader partai tentu menyiapkan, Gatot, pak Prabowo atau siapa pun yang ditunjuk," kata Politikus Partai Gerindra Desmond J Mahesa di kompleks parlemen, Jakarta, Jum'at (06/04/2018).
Desmond menjelaskan dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) yang digelar pekan depan, 11 April, bukan dalam rangka mendeklarasikan Prabowo sebagai calon presiden di 2019.
Rakornas itu, kata dia, untuk mendapatkan jawaban kader atas keputusan rakernas tahun lalu yang telah memutuskan Prabowo untuk diusung sebagai capres di 2019.
"Kalau beliau tidak memutuskan akhirnya, kami kesimpulannya sama dengan rakernas lalu menyerahkan semua urusan pilpres kepada pak Prabowo sebagai ketua umum dan ketua dewan pembina," katanya.
Menurutnya, kans Gatot atau siapapun sosok seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maupun Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Badjang Zainul Majdi terbuka lebar untuk diusung jika Prabowo menunjuknya.
"Kansnya semua Terbuka ruang. Karena pak Prabowo yang mutuskan, jadi terbuka. Menyerahkan semua ke pak Prabowo," ujarnya.
Namun, Desmond membantah jika Prabowo galau maju sebagai capres di 2019. Wakil Ketua Komisi III DPR ini menilai banyak faktor yang menjadi pertimbangan Prabowo untuk maju, di antaranya persoalan elektabilitas dan usia.
"Beliau menjawab sudah tua, elektabilitas dan macam-macam," kata Desmond.
Sebelumnya, Prabowo Subianto belum berencana mendeklarasikan diri sebagai bakal capres dalam Pilpres 2019. Dia juga membantah kabar tentang pendeklarasian dirinya sebagai capres pada Rakornas Gerindra, 11 April 2018 mendatang.
"Tanggal 11 belum deklarasi, (tapi) rapat koordinasi nasional, apel kader nasional, jelas dan intern. Maaf tidak ada media," kata Prabowo saat hadir dalam acara Rapat Kerja Nasional Bidang Hukum dan Advokasi DPP Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (05/04/2018).
Mantan Danjen Kopassus itu menyatakan deklarasi dirinya sebagai bakal Capres 2019 baru akan dilakukan bila sudah mengantongi tiket dukungan dari partai politik lain. Hal itu karena perolehan suara atau kursi Gerindra pada Pemilu 2014 lalu belum cukup untuk mengusung Capres sendiri.
Di sisi lain, usai pensiun awal April lalu, Gatot Nurmantyo menunjukan sinyal siap bertarung di Pilpres 2019. Apalagi namanya masuk dalam bursa capres maupun cawapres.
"Mengabdi kepada nusa bangsa tak selalu harus memanggul senjata. Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil dan warga negara RI lainnya. Termasuk untuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang," kata Gatot.
Saat ini pun relawan pendukung Gatot sudah mulai bermunculan. Selain GNR ada pula Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN) yang telah muncul terlebih dulu. Namun, hingga kini Gatot masih tercatat belum bergabung ke partai politik. Gatot juga belum memiliki perahu atau kendaraan politik yang dapat memenuhi syarat pencalonan presiden sebesar 20 persen.[CNN Indonesia]