BANDA ACEH - Ketua FPI Aceh dan juga selaku Pimpinan Pondok Pesantren Darul Mujahidin Tgk. Muslim At Thahiry, menyikapi insiden teroris di Menko Brimob dan ledakan bom di Gereja Santa Surabaya .
"Kami atas nama masyarakat Aceh mengutuk keras sandiwara yang disutradarai oleh orang punya kepentingan yang menelan nyawa manusia dan menyudutkan ummat Islam dengan judul teroris," kata Tgk. Muslim At Thahiry melalui pers releasenya, Minggu (13/05/2018).
Tgk. Muslim At Thahiry, juga mendesak siapapun yang terlibat baik aktor belakang layar, sutradara, dan yang menyusun ide cerita untuk insaf sudah cukup orang awam dikorbankan.
"Sudah cukup Islam di jelekkan, ummat Islam bukan ummat teroris dalam Islam darah manusia lebih berharga dari Ka'bah Baitullah, nyawa manusia sungguh sangat berharga," ungkapnya.
Maka semarah-marahnya ummat Islam katanya, terhadap penista agama tak ada yang membawa bom dan senjata dikala Ahok menghina Islam dan Sukma Wati menghina Azan .
Dia menjelaskan. dalam Islam tidak ada ajaran bom bunuh diri apalagi mencelakai dirinya, dan dalam Islam tidak ada perintah membunuh ummat Islam seperti yang terjadi di Mako Brimob.
"Maka apa yang terjadi di Mako Bribob itu patut dipertanyakan siapa aktor dibelakangnya, apa tujuan dibalik itu," tanyanya.
Selain itu, ia juga mempertanyakan apakah kejadian tersebut untuk pengalihan isu atau untuk menghancurkan persatuan ummat Islam yang telah bersatu.
"Sehingga ummat Islam dimata-matai dangan alasan teroris, atau karena mau menjelang 2019 agar ummat Islam yang awam termakan dengan isu murahan," paparnya.
Selanjutya, ia juga mendesak aparat penegak hukum untuk dapat membongkar tuntas dan mengusut sampai akar-akarnya.
"Kami juga mengajak masyarakat indonesia umumnya dan ummat Islam khususnya agar jangan terpengaruh dengan isu-isu murahan dan jangan termakan sandiwara bodoh yang di buat oleh orang yang tak bertanggungjawab," pungkas Tgk. Muslim At Thahiry.[*]