KATA teroris memang tidak asing lagi di telinga kita. Mendengar kata teroris seperti mendengar kata yang sepele, tahukah anda? Teroris seringkali dikaitkan dengan Islam ini sungguh sangat berdampak negatif bagi Islam itu sendiri.
Seperti kita ketahui di Indonesia yang penduduknya rata-rata beragama Islam dan kini Islam di Indonesia makin disudutkan dengan adanya serangan bom di Surabaya beberapa waktu yang lalu. Islam yang dituduh dalang dibalik kejadian bom Surabaya, selalu ada upaya untuk memojokkan Islam jika terjadi aksi teroris. Padahal jika kita melihat sejarah tidak ada satu pun catatan yang mengatakan Islam teroris.
Berdasarkan masalah yang terjadi bisa kita lihat sendiri Islam kini menjadi agama yang disudutkan, disalahkan, dicap sebagai agama teroris. Apalagi bagi kaum hawa yang memakai cadar kini mereka lebih lagi disudutkan dituduh sebagai teroris. Apalagi yang katanya saat terjadi serangan bom Surabaya ada seorang perempuan di lokasi tersebut yang kebetulan juga bercadar. Makin menguatkan Islam itu adalah teroris.
Istilah atau nama teroris yang disematkan ke Islam ini sungguh menjadi pukulan tanpa darah untuk Islam, apa salah mereka yang memakai cadar hingga dicap sebagai teroris dan radikalisme. Mereka menutup aurat melaksanakan perintah Allah bukan membunuh, nama teroris untuk Islam menjadi suatu permainan baru mereka untuk Islam.
Mereka dengan seenaknya menuduh Islam itu teroris tanpa melihat dampak kedepannya, apalagi bagi yang memakai cadar. Mereka sering dikatakan teroris, radikalisme. Mereka merasa sangat disudutkan, apa yang salah dengan cadar, hingga menjadi perbincangan hangat di setiap negara? Lalu apa kabarnya dengan yang tidak menutup aurat? Tidak ada yang menjawab karena hal ini dianggap sudah menjadi hal biasa dan tidak layak untuk diperbincangakan.
Lalu mengapa dengan cadar menjadi viral dan dicap sebagai teroris? Sungguh tidak adil bukan, tidak ada daya dan upaya Islam mengajarkan kita untuk bersabar biarlah mereka menganggap Islam itu teroris. Yang pasti Islam bukan teroris, teroris bukan Islam.
Islam tidak pernah menyakiti siapapun, Islam agama yang fitrah, Islam tidak ada kaitannya dengan terorisme. Kejadian bom Surabaya sama sekali tidak ada kaitannya dengan Islam. Terorisme itu tidak memiliki agama. Jangan pernah mengkaitkan dengan agama manapun, yang melakukan serangan tersebut bukan agama tetapi manusia yang tidak kita tahu agamanya.
Semua agama tidak mengajarkan untuk melakukan kejahatan. Allah selalu bersama kita, bom menyakiti orang lain bukan bagian dari setiap agama, mari berpegangan tangan jangan hiraukan perbedaan untuk Indonesia kedepannya jauh dari segala serangan, bencana dan ancaman. Jika bukan kita siapa lagi. Mari bergerak untuk Perempuan Islam dengan semboyan “Save Cadar”.
Penulis: Sri Wahyuni (Aktivis Perempuan Sekolah Pemimpin Muda Aceh/SPMA Kabupaten Pidie Jaya)