-->








Komunitas 'Aceh Mengajar' Cerdaskan Kehidupan Bangsa

12 Juli, 2018, 00.43 WIB Last Updated 2018-07-11T17:43:10Z
LANGSA - Para mahasiswa yang tergabung dalam komunitas 'Aceh Mengajar' mulai melaksanakan program pengabdian tahap pertama di empat desa dalam wilayah Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tamiang.

Koordinator Komunitas Aceh Mengajar, Muhammad Jailani saat ditemui LintasAtjeh.com, Rabu (11/07/2018), di Langsa mengatakan, sejumlah relawan sudah mulai melakukan aktivitas pengabdian untuk mengajarkan secara non formal kepada para siswa di masing-masing desa penugasan.

"Alhamdulillah program ini sudah mulai berjalan dan tahap awal di dua desa dalam wilayah Kota Langsa dan dua lain di Aceh Tamiang," sebut Jailani.

Ia menjelaskan, untuk Kota Langsa pihaknya menugaskan enam orang relawan, yaitu di Desa Lengkong, Kecamatan Langsa Baro dan Desa Asam Petik, Kecamatan Langsa Lama. Sementara, enam orang lainnya ditugaskan di Desa Gelung dan Lubuk Damar, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.

"Keseluruhan relawan berjumlah 12 orang yang terbagi tiga orang di setiap desanya. Program ini dimulai tanggal 7 hingga 17 Juli," jelas Jailani.

Para relawan tersebut, sambung dia, merupakan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di IAIN Langsa maupun kampus lain di luar Aceh.

Jailani juga memaparkan dalam perekrutan relawan dalam mengikuti program 'Aceh Mengajar' terlebih dahulu mengajukan permohonan dan mengikuti serangkaian seleksi serta pembekalan.

Pembekalan tersebut, diisi oleh pemateri dari Komunitas Aceh Mengajar, seperti Muhammad Jailani (IAIN Langsa), Intan Purnama Sari (IAIN Langsa), Fauza Qadriah (mahasiswi pasca sarjana USU), Agus Saddam Husni (mahasiswa pasca sarjana USU) dan Sri Sukma Wulandari (mahasiswi UIN Sumtera Utata).

"Ini semua merupakan gerakan moral untuk mengabdi di tengah masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan guna mencerdaskan kehidupan bangsa," urai Jailani.

Presiden Mahasiswa IAIN Langsa itu menerangkan, seluruh biaya program Aceh mengajar merupakan swadaya. Kebetulan, di empat desa tersebut bersedia menyediakan akomodasi bagi relawan yang ditugaskan.

"Syukurnya keempat desa yang menjadi lokasi pelaksanaan program bersedia menerima para relawan dengan menanggung semua akomodasi seperti menginap di rumah warga dan makan di sana," terang Jailani.

Ia berharap, program Aceh mengajar bisa terlaksana di seluruh Provinsi Aceh. Khususnya desa-desa pedalaman yang sangat membutuhkan motivasi bagi generasi mudanya untuk terus bersekolah hingga menuntaskan pendidikan SMA bahkan sampai perguruan tinggi.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini