-->




Imran Juned Didapuk Arsitek Persati

27 Agustus, 2018, 03.56 WIB Last Updated 2018-08-26T20:56:31Z
ACEH TAMIANG - Presiden club Persati FC Aceh Tamiang, Asrizal H. Asnawi menyebut pihaknya telah mendapat kesepakatan dengan coach H. Imran Juned sebagai arsitek baru bagi club berjuluk "Panser Tamiang" itu.

"Alhamdulillah, salah seorang pelatih terbaik, asal Aceh Tamiang berkenan pulang kampung menukangi Persati untuk hadapi musim Liga 3 Indonesia 2018," sebut Asrizal di Karangbaru, Minggu (26/08/2018).

Menurutnya, sejumlah pengurus Persati telah bertemu Imran Juned dikediamanya di komplek perumahan PT Arun LNG, Lhokseumawe guna membicarakan ikhwal kursi pelatih club tersebut, Sabtu (25/08/2018) malam.

Bak gayung bersambut, kata Asrizal, mantan pemain Persati era 80 itu berkenan memikul tugas berat sebagai Direktur Tehnik Persati untuk kurun waktu 2018-2020.

"Kita bersyukur, abangda Imran Juned bersedia pulang ke rumah tua Persati untuk membenahi pemain muda guna menghadapi helatan Liga - 3 Indonesia yang segera akan bergulir," jelas Asrizal

Asrizal H. Asnawi yang juga wakil ketua komisi IV DPR Aceh itu mengatakan, kesediaan Imran Juned sebagai juru racik Persati merupakan pelecut semangat bagi pengurus, pemain dan seluruh pecinta si kulit bundar di bumi muda sedia.

Selain itu, berbekal segudang pengalaman baik sebagai mantan pemain dan melatih disejumlah club, Imran dipercaya mampu mendongkrak prestasi Persati di musim kompetisi 2018.

"Kami berkeyakinan, kehadiran coach Imran Juned bisa mewujudkan mimpi pecinta sepakbola di Aceh Tamiang, yakni mengembalikan Persati pada kastanya," harap Asrizal.

Sementara, coach H Imaran Juned yang dihubungi terpisah menuturkan, dirinya berterima kasih atas kepercayaan pengurus Persati yang mendapuk dirinya sebagai pelatih kepala disalah satu club sepakbola tertua di Aceh itu.

Ia mengatakan, Persati adalah rumah tua. Dimana, di club itu dirinya bermula karier sebagai pesepakbola. Disana pula, seabrek memori indah terekam manis selama melakoni laga-laga penting disejumlah kompetisi di Tanah Air.

"Saya mantan pemain Persati era 80an. Ini adalah pulang kampung, mendedikasikan diri untuk kampung halaman lewat sedikit pengalaman dikancah sepakbola," akunya.

Imran berharap dukungan penuh semua pihak. Kiranya, Persati menjadi semakin dicintai publik sepakbola Aceh Tamiang dan Aceh pada umumnya.[*] 
Komentar

Tampilkan

Terkini