-->




Senator Aceh Fachrul Razi Umumkan Pemenang Lomba Opini Menulis Anti Korupsi

19 Agustus, 2018, 15.45 WIB Last Updated 2018-08-19T08:49:49Z
LHOKSEUMAWE - Senator H. Fachrul Razi, MIP, bekerja sama dengan Sekolah Pemimpin Muda Aceh (SPMA), mengadakan lomba menulis opini anti korupsi dan lomba menulis pemuda serta pembangunan di Nagan Raya dan Aceh Tenggara, Minggu (19/08/2018).

Kegiatan tersebut, dalam rangka memperingati Hari Perdamaian Aceh yang jatuh pada tanggal 15 Agustus 2018 sebagai momentum peringatan MoU Helsinki dan Peringatan 73 Tahun Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2018.

Setelah melewati berbagai seleksi dalam kompetisi menuilis opini guna memperebutkan piala senator Fachrul Razi. Sebelumnya, dari 80 judul yang masuk dalam mengikuti perlombaan telah terseleksi 35 judul terbaik dan pada puncaknya diseleksi kembali untuk diumumkan pada tanggal 17 Agustus 2018 dengan 3 penulis opini terbaik yang lolos.

Senator Fachrul Razi, yang menggagas kegiatan ini mengatakan bahwa gerakan generasi muda anti korupsi bukan hanya dilakukan dengan seminar motivasi dan kepemimpinan namun juga dengan kegiatan kompetisi menulis anti korupsi.

“Kami juga mengirimkan 6 mahasiswa Aceh untuk mengikuti Sarasehan Anti Korupsi di KPK RI Jakarta," katanya.

Dalam kompetisi ini, dewan juri penilai melibatkan Senator Fachrul Razi, Roy Vahlevi selaku Ketua SPMA. Penilaian yang ketat membuat persaingan setiap tulisan harus mendapatkan apresiasi tertinggi.

"Kita menghargai semua karya yang luar biasa ini. Maka kita akan membukukan semua karya yang masuk dikarenakan hal ini layak dan akan menjadi sebuah terobosan luar biasa para pemuda dengan pandangan yang luar biasa,” jelas Senator Fachrul Razi ini.

“Kita bersama SPMA akan terus berkerja secara nyata untuk memastikan calon pemimpin Aceh masa depan peka dengan isu-isu nasional dan lokal serta mampu mencari solusinya sehingga mereka layak menjadi pemimpin dimasa mendatang," sambungnya.

Menurutnya, bahwa kegiatan ini merupakan ajang kreatifitas generasi muda Aceh dalam rangka meningkatkan minat menulis dan minat membaca. Aceh memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat luar biasa dan potensial. Hanya saja dilihat belum ada ruang ataupun forum yang memberikan mereka untuk berimprovisasi. Oleh karena itu, ia terus melakukan kegiatan yang mencoba meningkatkan potensi generasi pemuda.

“Kami mengambil tema anti korupsi karena generasi muda saat ini harus kita berikan kepekaan terhadap isu-isu korupsi yang luar biasa di Aceh," tutur Fachrul Razi.

Dirinya menambahkan, dengan ajang menulis opini anti korupsi ini juga akan membangun kesadaran dan pendidikan anti korupsi kepada generasi muda Aceh.

“Filosofinya adalah menjadikan generasi muda menjadi aktor perubahan untuk melawan korupsi," imbuhnya.

Selain itu, ia juga meyampaikan bahwa lomba menulis ini akan sering dilakukan karena memang antusiasnya sangatlah tinggi. Kedepan setiap karya bukan hanya di publish oleh  media online. Namun, juga dirinya aka persiapkan untuk menjadi buku yang akan menjadi referensi bagi generasi selanjutnya.

"Ide-ide cerdas ini akan kita kembangkan sehingga mereka menjadi generasi yang memiliki pengalaman dalam dunia literasi," ucap Fachrul Razi.

Sementara itu, Afrizal Nur Jailani, selaku ketua panitia pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Kita memang sangat sulit menentukan pemenang. Dikarenakan setiap gagasan yang dimunculkan oleh para penulis sangat luar biasa. Namun dewan juri sepertinya mengambil keputusan yang sangat tepat saat ini," tutupnya.

Adapun pemenang tersebut, yakni  juara I tindakan preventif terhadap prilaku korupsi di Indonesia oleh Husaini Dani berasal dari kampus Unsyia, kemudian, juara II dengan judul mengubur ironi dan membangun generasi anti korupsi oleh Asmaul Chusna yang merupakan Alumni USU. Sedangkan juara III dengan judul Indonesia tanpa korupsi oleh Dian Permata Sari berasal dari kampus Unimal.

Selanjutnya, pemenang lomba menulis di Aceh Tenggara dengan tema "Pemuda dan Masa Depan Aceh Tenggara" tersebut dimenangkan yakni juara I Hikmah Santie dengan judul solusi cerdas menentukan arah pembangunan Aceh Tenggara, juara II Muhammad Husaini Assauwab dengan Judul dimulai dari limbah petani untuk Aceh Teggara, juara II Farma Andiasyah dengan Judul mengakomodir segala permasalahan masyarakat dalam menentukan arah pembangunan Aceh Tenggara. 

Sedangkan pemenang lomba menulis SPMA Nagan Raya dengan tema "Pemuda dan Masa Depan Nagan Raya" yakni juara I Nana Yunisa dengan judul menanggulangi bencana Nagan Raya Tanpa Efek Negatif. Juara II Khairul Rijal dengan judul hoax, menghancurkan persahabatan memundurkan peradaban dan Juara III Andika Zeroya, dengan judul membangun Nagan Raya berbasis tanggap siaga bencana. Sedangkan juara favorit adalah Ikhsan dengan judul kualitas pemimpin dan masyarakat akan mampu menjadi solusi bagi masalah yang ada di Nagan Raya.[*/FA]

Komentar

Tampilkan

Terkini