-->




BNN Provinsi Aceh: Narkoba Lebih Bahaya dari Terorisme dan Korupsi

18 September, 2018, 13.28 WIB Last Updated 2018-09-18T06:28:04Z
BANDA ACEH - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh menyampaikan bahwa bahaya narkoba bukan merupakan hal sepele lagi, bukan suatu hal yang main-main. Sudah empat tahun Pemerintah Indonesia telah menggaungkan "Indonesia Darurat Narkoba".

"Bahaya narkoba lebih bahaya dari terorisme dan korupsi," kata Desy saat menjadi salah satu narasumber pada Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba Generasi Muda Nusantara di Aula Mawardi, Balai Kota Banda Aceh, Selasa (18/09/2018).

Menurut Desy Rodiana, narkoba sudah merupakan suatu rangkaian yang terus berkembang dan seperti tidak ada habisnya. Bahkan terus meluas masalah narkoba di berbagai wilayah dan pelosok di daerah-daerah khususnya di Kota Banda Aceh.

Ia juga menyampaikan bahwa kecanggihan teknologi yang dimiliki bandar narkoba sangat canggih sekali. BNN pun kalah canggih dengan bandar narkoba. Misalnya saja dari segi satelit yang mereka miliki. Kecanggihan satelit yang dimiliki bandar narkoba lebih canggih dari satelit yang dimiliki BNN.

"Maka jangan diremehkan masalah narkoba ini," kata Desy.

Di lain sisi, menurut Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora RI, Arifin Majid menyampaikan semoga pada Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba ini, peserta dapat berperan aktif bersama dalam rangka memberantas akan bahaya narkoba di daerah masing-masing. Serta menjadi penghambat lajunya peredaran jaringan narkoba dengan memberikan informasi dan pemahaman kepada kader pemuda Aceh dalam pelatihan tersebut.

Ia juga menyampaikan bahwa program Pelatihan Kader Anti Narkoba merupakan program kegiatan Kemenpora pada tahun 3 sebagai bentuk kepedulian pemerintah melalui Kemenpora yang ikut dalam rangka memerangi bahaya.

"Selain itu juga, pemerintah akan terus membentu Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) di tingkat Provinsi dan Kelompok Pemuda Anti (KOPAN) di tingkat kabupaten," ujar Arifin.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Koordinator Nasional Gema Desantara, Jaelani berharap para peserta pelatihan KIPAN yang telah mengikuti pelatihan di Kota Banda Aceh dapat berperan aktif dan masif dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika di lingkungannya. 
"Sehingga kedepan, Banda Aceh menjadi kota yang bersih dari narkotika dan pemudanya pun dapat terus berkarya untuk kemajuan daerah," pinta Jaelani.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini