-->




Mau Ikut Liga U-11, FOPPSI Aceh Selatan Belum Punya Tiket PP!

10 September, 2018, 19.37 WIB Last Updated 2018-09-10T12:37:47Z
ACEH SELATAN - Forum Persatuan Pembina Sepakbola Indonesia (FOPPSI) Aceh Selatan akan mengikuti Liga FOPSSI U-11 tingkat nasional pada tanggal 12 September 2018 di Bandung.

Namun menjelang keberangkatan ini, anak-anak FOPPSI Aceh Selatan mengalami kendala dari segi anggaran yakni tiket pesawat PP dari Medan ke Bandung.

"Untuk keberangkatan ini kami mengalami kendala tidak adanya tiket pesawat," kata Asrul selaku Pelatih FOPPSI, Senin (10/09/2018), di Lapangan Naga Tapaktuan.

Dikatakannya, keberangkatan FOPPSI Aceh Selatan telah menyampaikan hal ini terlebih dahulu kepada pemerintah daerah yakni Sekda Nasjuddin untuk membantu tiket keberangkatan.

"Ini sudah kami sampaikan kepada sekda, tetapi sampai detik ini belum ada tanggapan dan keputusan dari apa yang telah kami sampaikan beberapa hari lalu. Nanti atau besok kita akan menemui sekda kembali," ucapnya.

Jika tidak ada tanggapan atau kepastian dari Pemda Aceh Selatan, lanjutnya, maka FOPPSI akan melaporkan hal ini ke provinsi bahwa pemda tidak mendukung untuk mengikuti liga ini.

"Kita tidak meminta yang lain kepada pemda hanya tiket pesawat PP," keluhnya.

Sebelumnya, hal ini sudah disampaikan kepada Pemda Aceh Selatan, hanya KONI yang membantu 10 juta dan donatur-donatur lain yang telah membantu seikhlasnya.

"Kemarin dalam pertemuan dengan pemda, kami diarahkan untuk menjumpai KONI dan telah dibantu 10 juta," jelasnya.

Kemudian, hal ini sudah dipertanyakan kenapa hanya dibantu 10 juta padahal uang pembinaan banyak. Kemana uang pembinaan itu? Karena selama 1 tahun yakni 2018 tidak ada turnamen usia dini selain Danone.

"Selama tahun 2018 tidak ada turnamen usia dini selain Danone. Jika ada turnamen U-16, 14, 12 boleh tidak ada lagi dana, tetapi tidak ada event itu. Ini pertama kali kami minta dana, kalau sudah habis kemana uang itu?" tanya Asrul.

Ia menambahkan, tanggungjawab besar dalam hal ini adalah pemda, karena FOPPSI membawa nama daerah Aceh Selatan. Kemudian dirinya juga telah mengajukan proposal ke Dinas Pemuda dan Olah Raga tetapi sejauh ini belum ada tanggapan.

"Sebelum ke provinsi, kami telah mengajukan proposal ke dinas terkait tetapi sejauh ini belum ada tanggapan karena kepala dinas transisi. Cuma NDnya tidak paham masalah seperti ini, apalagi kabid olah raga. Padahal mareka sudah tahu kami mau ikut liga itu di Bandung," paparnya.


"Apa salahnya kabid olah raga setidaknya melihat kami sedang latihan sebentar di lapangan. Apalagi menjenguk kami di tempat penginapan itupun tidak ada," pungkas Asrul. [FA]
Komentar

Tampilkan

Terkini