-->




Berbagai Tanggapan Masyarakat Terkait Kalangkaan BBM Bersubsidi

29 November, 2018, 18.27 WIB Last Updated 2018-11-29T11:35:28Z
Ilustrasi
LANGSA - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium bersubsidi di Aceh khususnya Kota Langsa dan Aceh Tamiang menimbulkan berbagai tanggapan baik negatif maupun positif di kalangan masyarakat. 

Warli, salah seorang warga Kota Langsa saat ditemui LintasAtjeh.com usai melakukan pengantrian pada salah satu SPBU yang berada di wilayah Langsa, Kamis (29/11/2018) mengatakan, dirinya pernah mengalami kejadian beberapa kali ketika melakukan pengisian BBM jenis premium tidak mendapatkan minyak tersebut. 

"Sudah ikut mengantri selama satu jam, begitu sampai di tempat pengisian bensin (Premium_red) dikatakan telah habis oleh petugas SPBU," akunya. 

Warli juga menyampaikan, kami berharap kepada pihak terkait untuk menanggulangi kelangkaan BBM dan menindak para oknum yang menjual minyak secara melanggar aturan dan hukum. 


"Apakah kelangkaan BBM ini disebabkan adanya penjualan minyak subsidi kepada para pembeli yang menggunakan jeriken?" ungkapnya dengan nada tanya. 

"Kami juga berharap kepada pihak penegak hukum untuk menyikapi adanya oknum petugas SPBU yang melakukan tindakan penjualan BBM bersubsidi dengan tidak sesuai aturan dan melanggar hukum," pinta Warli. 

Hal senada juga disampaikan Indra, warga Aceh Tamiang saat ditemui LintasAtjeh.com di Kota Langsa. Menurutnya, pihak terkait harus bisa memberikan solusi dan membahas faktor-faktor penyebab kelangkaan BBM tersebut. 

"Pihak Pertamina semestinya mencari penyebab kelangkaan minyak jenis solar dan premium subsidi di masyarakat. Apakah hal ini disebabkan kurangnya pasokan atau minimnya usaha SPBU?" ujarnya. 

Ia juga menyampaikan, jika kelangkaan BBM disebabkan kurangnya stasiun penyaluran, maka pihak Pertamina dapat mendorong dan menghidupkan kembali SPBU yang sudah tidak beroperasi guna membantu serta menambah pasokan minyak ke daerah. 

"Jika kelangkaan minyak ini disebabkan kurangnya keberadaan SPBU, maka pihak Pertamina diharapkan mendorong para pengusaha untuk menambah stasiun penyaluran itu," imbuhnya. 

"Namun, jika kelangkaan BBM ini disebabkan dengan adanya praktik pelanggaran hukum dan aturan, maka pihak Pertamina harus memberikan sanksi terhadap pengusaha SPBU yang melakukan tindakan itu," pungkas Indra.[Sm]
Komentar

Tampilkan

Terkini