-->








Evakuasi Korban Mutilasi, Polisi Dihujani Tembakan DPO Teroris Ali Kalora

01 Januari, 2019, 12.15 WIB Last Updated 2019-01-01T05:15:50Z
IST
POSO - Kelompok DPO yang merupakan jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora Cs kembali berulah dengan melakukan penembakan terhadap dua anggota polisi yang tengah melakukan evakuasi korban mutilasi di Pantai Kapal Dusun Salubose, Sulawesi Tengah.

Dalam baku kontak tembak tersebut dua anggota tim gabungan Polres Marigi dan Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, yakni Brigadir Andrew Maha Putra dan Bripka Baso menjadi korban penembakan kelompok pecahan dari Santoso CS di Poso.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa kronologi singkat kontak tembak antara tim gabungan yang melaksanakan evakuasi korban mutilasi dengan kelompok DPO MIT Poso Sulteng pimpinan Ali Kalora Cs.

Awalnya, sekitar pukul 09.00 Wita saat tim gabungan melintasi daerah panta kapal dusun Salubose tim gabungan di sanggong oleh kelompok DPO MIT Poso dengan 4 kali tembakan.

"2 tembakan mengenai Bripka Andrew Maha Putra (Resmob satgas 3 Tinombala), 2 tembakan mengenai Bripda Baso (Sat Intelkam Resort Parimo)," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (31/12).

Pada saat melintas di Pantai kapal Dusun Salubose, Bripda Baso melihat ranting pohon yang di susun berjejer ditengah jalan dan adanya ranting besar yang melintang di tengah jalan. Kemudian Bripda Baso yang berboncengan dengan Bripka Andrew akan membersihkan ranting tersebut, agar kendaraan yang di gunakannya bisa melewati jalan tersebut.

"Namun setelah Bripda Baso turun dari kendaraan langsung di tembak dari arah belakang kiri (posisi ketinggian) dan mengenai bahu sebelah kiri dan pantatnya," ujar Dedi.

Kemudian Bripka Andrew pada saat kejadian masih di atas kendaraan langsung memberikan tembakan balasan, namun Bripka Andrew sudah terkena tembakan terlebih dahulu di bagian punggung sebelah kiri atas, dan punggung sebelah kanan, serta kaki kanan dari Bripka Andrew mengalami patah tulang.

"Belum diketahui patah tulang kaki kanan tersebut terkena tembakan atau bom lontong yang di lempar oleh kelompok DPO MIT Poso," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Dedi, tim gabungan kepolisian yang berada di belakang langsung memberikan tembakan balasan ke arah punggung (atas ketinggian) gunung dan lereng gunung guna dalam rangka mengamankan TKP peristiwa kontak tembak tersebut. Sehingga tim bisa mengevakuasi rekan yang terkena tembakan.

Setelah kurang lebih selama 30 menit bertahan di lokasi kontak tembak dengan memberikan tembakan perlawanan, akhirnya tim berhasil mengevakuasi 2 rekan yang terkena tembakan. Dan kemudian langsung menuju puskesmas Sausu untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Selain itu, lanjut Dedi, mereka (kelompok DPO MTI) juga diduga dari awal sudah mengincar polisi dalam baku tembak tersebut.

Menurut Dedi, awal mulanya aparat mendapatkan informasi dari warga mengenai penemuan jenazah dengan kondisi kepala dan tubuhnya terpisah.

Potongan kepala yang diketahui merupakan warga bernama RB (34) itu ditemukan di sebuah jembatan desa pada 30 Desember 2018.

Setelah mengevakuasi kepala korban, polisi kemudian bergegas mencari badan korban dan menemukannya di daerah pengunungan.

"Saat ingin melakukan evakuasi badan korban itulah aparat kepolisian dihujani tembakan dari kelompok DPO MIT Poso," sambungnya.

Seperti diketahui kelompok DPO MIT Poso diketahui dipimpin oleh Ali Kalora. Mereka merupakan kelompok pecahan dari Santoso yang sampai saat ini anggotanya juga masih dalam pengejaran.[*/Red]



Komentar

Tampilkan

Terkini