-->








Ini Tujuh Manfaat Puasa, Nomor Satu dan Tujuh Idaman Wanita

07 Mei, 2019, 22.48 WIB Last Updated 2019-05-07T15:48:48Z
IBADAH puasa merupakan salah satu ibadah yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Tetapi masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana proses yang terjadi dalam tubuh saat berpuasa sehingga dapat menghasilkan efek positif.

Berikut ini adalah tujuh manfaat puasa bagi tubuh beserta penjelasannya.

Menurunkan Berat Badan

Secara logika, jika kita berpantang makan dan minum seharian, maka asupan kalori keseluruhan akan berkurang, sehingga bisa menurunkan berat badan. Ketika tidak mendapat asupan makanan dari luar, maka tubuh akan memecah glukosa untuk menghasilkan energi.

Jika cadangan glukosa habis, maka tubuh akan memulai proses ketosis yaitu mencari cadangan lemak untuk menghasilkan tenaga. Pada akhirnya, jika banyak lemak yang terbakar, maka bobot tubuh pun akan berkurang.

Untuk mendapatkan manfaat ini, maka kita harus melakukan puasa dengan benar dan mengakhiri puasa dengan asupan nutrisi untuk pengisi tenaga dan cairan secukupnya. Apabila kita berbuka puasa secara berlebihan, maka asupan glukosa akan naik lagi, sehingga tubuh tidak akan mencapai proses ketosis.

Meningkatkan Metabolisme

Ketika tubuh kekurangan makanan, maka proses metabolisme pun akan berubah. Seperti yang dibahas pada poin sebelumnya, bahwa ketika karbohidrat tidak tersedia, maka tubuh akan mencari sumber energi dari sumber lain yaitu cadangan glukosa sampai lemak.

Proses "cepat tanggap" tersebut memicu kerja sistem metabolisme lebih cepat. Misalnya, pada siklus asam sitrat di mitokondria yang berfungsi melepaskan energi yang tersimpan.

Produk yang dihasilkan siklus asam sitrat itu meningkat selama berpuasa. Proses metabolisme yang lebih cepat pada akhirnya akan bermanfaat pada penurunan berat badan.

Mengontrol Gula Darah

Saat berpuasa, kita tidak mengonsumsi makanan dan minuman selama seharian sehingga asupan gula pun berkurang. Sehingga puasa bisa bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh agar tidak mengalami lonjakan.

Selain itu, penurunan kalori yang masuk ke tubuh bisa mengurangi resistensi insulin. Artinya, insulin dalam tubuh akan lebih sensitif. Hal tersebut memungkinkan tubuh memindahkan glukosa dari darah ke sel dengan lebih efisien.

Memperbaiki Fungsi Otak

Penelitian membuktikan bahwa puasa dapat meningkatkan pembentukan sel-sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif. Ketika kita berpuasa, maka produksi protein brain-derived neurotrophic factor (BDNF) akan meningkat. Protein tersebut mengaktikan sel induk otak yang kemudian menjadi neuron baru.

Protein yang tercipta saat berpuasa juga memicu produksi senyawa kimia untuk meningkatkan kesehatan saraf. Bahkan, protein itu juga mampu melindungi otak dari gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Pada saat berpuasa, kita cenderung memperhitungkan energi yang dikeluarkan. Kita menjaga diri dan membatasi gerak agar tidak terlalu capek. Ternyata, hal tersebut memicu pembentukan sel-sel darah putih dan menyingkirkan sel yang rusak. Sel darah putih inilah yang berjuang melawan infeksi yang menyerang tubuh.

Selain itu, puasa juga berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh yang lain. Misalnya saja, dengan berpuasa, fungsional sel getah yang fungsional melindungi tubuh dan melawan zat asing meningkat hingga 10 kali lipat. Selain itu, protein yang bertugas membentuk antibodi pun mengalami kenaikan.

Membuat Kulit Lebih Cerah

Puasa juga memberikan efek positif pada kulit. Jika puasa dijalankan dalam beberapa hari berturut-turut, maka tubuh tidak akan terlalu sibuk dengan proses pencernaan, melainkan melakukan pembersihan sistem. Racun akan dikeluarkan dari dalam tubuh, salah satunya dalam bentuk jerawat.

Ketika berbagai macam kotoran sudah dibuang, tubuh akan menyesuaikan diri dengan puasa di hari berikutnya. Jika Anda tetap menjaga asupan cairan pada saat sahur dan berbuka, maka kulit akan terlihat lebih cerah, bersih, dan lembap.

Memperlambat Proses Penuaan

Saat berpuasa, kita membatasi asupan kalori sekitar 20-40 persen. Hal ini akan membuat beristirahat sehingga dapat melakukan perbaikan, dan kemampuan pembelahan sel menjadi lebih panjang. Kondisi tersebut menyebabkan termasuk gen sirtuin 1 (gen anti-penuaan) ikut meningkat.

Selain itu, saat berpuasa, kadar Advance Glycation End Products (AGEs) menurun karena asupan gula dan karbohidrat sederhana akan memberikan efek glikasi berkurang. AGEs inilah yang menyebabkan kerusakan protein sehingga tubuh mengalami penuaan lebih cepat.

Kemudian, berpuasa juga menyebabkan tubuh dapat mengalami tingkat stres oksidatif yang tinggi, sehingga meningkatkan antioksidan. Antioksidan akan membantu menghindari kerusakan akibat radikal bebas.

Puasa dengan berpantang makan dan minum seharian memang terkadang terasa berat. Apalagi untuk sebagian orang yang menjalani pekerjaan berat. Tapi, upaya tersebut akan terbayar setelah kita menikmati manfaat kesehatan dari berpuasa. Selamat berpuasa![Qerja] 
Komentar

Tampilkan

Terkini