-->








Tantang Polri, Presiden Mahasiswa Unsyiah: Segera Otopsi Jenazah Petugas KPPS!!!

08 Mei, 2019, 11.19 WIB Last Updated 2019-05-08T04:19:31Z
BANDA ACEH - Petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang meninggal dunia semakin bertambah. Data sementara secara keseluruhan petugas yang tewas mencapai 554 orang, baik dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun personel Polri.

Presiden Mahasiswa Unsyiah, Rival Perwira kepada LintasAtjeh.com mengatakan pemilu tahun ini mengalami banyak kejanggalan dan ini merupakan rekor baru dalam sejarah pemilu. Dimana jumlah korban yang meninggal lebih dari 500 orang.

"Ini menjadi ironi dimana tahun 2014  tidak mencapai angka seperti ini, ini adalah pertanyaan besar, apa yang terjadi sebenarnya?" tanya dia heran. 

Ia menambahkan, semua pihak harus bekerja secara professional untuk mengungkap kejanggalan ini, khususnya Polri dan pihak rumah sakit yang mengurusi jenazah. 

"Harus ada tindakan lebih lanjut yang wajib dilakukan. Salah satunya ialah investigasi dan juga upaya otopsi agar tidak menimbulkan keresahan yang sudah semakin membesar di tengah masyarakat," ungkapnya. 

Beberapa alasan yang sempat terungkap oleh salah satu rumah sakit, kata dia, dimana rata-rata kematian tersebut diakibatkan oleh kelelahan ketika pemilu berlangsung. Namun ini menjadi sebuah pertanyaan besar, apakah betul banyak kematian ini disebabkan oleh kelelahan semata?

"Mengingat jumlah korban yang tidak sedikit. Oleh karenanya harus ada upaya serius dari pemerintah untuk melihat persoalan ini," ketusnya. 

"Kami menantang Polri untuk melakukan otopsi dalam waktu dekat, dengan demikian tidak akan muncul stigma-stigma negatif dari masyarakat kepada Polri," tantang Rival. 

Lanjut dia, kita berharap bahwa Polri harus menjadi garda terdepan untuk menjaga kesatuan dan persatuan. Untuk itu, hari ini Polri harus menunjukan kembali netralitasnya kepada publik, jangan seolah-olah ada yang disembunyikan.

"Kita juga turut berbela sungkawa atas kematian dari berbagai pihak dan kita tentu sepakat harus adanya perhatian lebih dari pemerintah. Mengingat pasti banyak keluarga ditinggalkan yang perlu perhatian lebih, karena mereka adalah pahlawan-pahlawan demokrasi yang sudah berjuang dalam mensukseskan pemilu kali ini," tutupnya, Rabu (08/05/2019).[*/Red] 
Komentar

Tampilkan

Terkini