BANDA ACEH - Bappeda Aceh, pada Jumat (14/6/2019), sekira pukul 8.30 hingga 11.30 WIB, menggelar dialog tentang peluang kerja di Timur Tengah. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis. Dosen dari King Abdul Aziz University Jeddah, Saudi Arabia, Muhammad Subhan Ishak, ST., M.Sc., Ph.D., M.LogM., Aff.M.ASCE., CMILT, menjadi pembicara utama.
"Angka pengangguran dari kalangan terdidik di Aceh masih sangat tinggi. Kita ingin membuka wawasan dan jaringan kepada mereka dengan mengundang Pak Subhan melalui even dialog. Pengalaman Pak Subhan yang telah menjadi akademisi di sana tentu sangat penting bagi generasi milenial di Aceh," kata Kepala Bappeda Aceh, Azhari Hasan, SE, M.Si, kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (13/06/2019).
Azhari menambahkan, semua orang Aceh yang telah sukses harus sama-sama berpikir untuk memajukan daerah, terutama dalam misi penurunan kemiskinan dan pengangguran.
"Kali ini kita undang Pak Subhan yang telah sukses di Saudi. Insya Allah pada kesempatan lain kita akan undang fiqur lain dengan tema dan kawasan yang berbeda," katanya.
Muhammad Subhan adalah putra Aceh asal Lhokseumawe yang menamatkan S1 Teknik Sipil Unsyiah pada 1998. Setelah selesai S1 yang bersangkutan melanjutkan S2 ke University Kebangsaan Malaysia (UKM) jurusan transportasi perkotaan lalu ke University Utara Malaysia (UUM) jurusan kepelabuhanan.
Gelar-gelar yang disandangnya dapat dipilah dua yaitu akademik dan profesi. Semuanya dikeluarkan oleh lembaga resmi di dunia.
Gelar akademik S1, S2 dan S3, yaitu ST, MSc, PhD. Sementara gelar sertifikasi profesi dengan rincian M.LogM dikeluarkan oleh Asosiasi Logistik Malaysia sebagai pakar logistik, gelar Aff.M.ASCE dikeluarkan oleh USA sebagai ahli teknik sipil dan CMILT dikeluarkan oleh Australia sebagai chartered logistician and transport.
Usai menamatkan S3 di UUM Subhan sempat berusaha mencari kerja di Unsyiah tapi belum membuahkan hasil. Lalu sempat beberapa bulan bekerja sebagai staf honor di BPKS Sabang.
Pada tahun 2010 Subhan melamar kerja ke UUM Malaysia dan diterima untuk mengajar di Business School, baik di S1, S2, dan S3. Pada akhir 2017, dia mengajukan pengunduran diri karena ingin suasana baru di luar negeri dan melamar jadi dosen di King Abdul Aziz Jeddah.
"Saya senang jika generasi muda Aceh ingin bincang-bincang mengenai peluang kerja di luar negeri. Saya bersedia berbagi pengalaman, barangkali ada yang bermanfaat," kata Subhan, di Banda Aceh.[*/Red]