-->




KPA: Kadin Manja, Masih 'Menyusu' APBA

15 November, 2019, 08.27 WIB Last Updated 2019-11-15T04:58:58Z
BANDA ACEH - Meskipun katanya telah dibatalkan Plt Gubernur Aceh, namun pengalokasian anggaran lebih 2 Milyar untuk perlengkapan Kadin Aceh adalah preseden terburuk dan bukti bahwa ada bayang-bayang kenakalan yang seakan dipelihara oleh para pejabat Aceh.

"Dinas Perindag Aceh disinyalir telah berupaya untuk mengakomodir sesuatu yang tidak ada di pembahasan anggaran. Namun dengan beraninya ingin mencoba menggelontorkan uang rakyat untuk kepentingan organisasi yang katanya tempat berkumpulnya pengusaha sukses di Aceh. Ini jelas-jelas sangat memalukan," ungkap ketua Kaukus Peduli Aceh, Hasbar, Kamis (14/11/2019).

Seharusnya, kata Hasbar, Disperindag Aceh lebih fokus kepada 2 program Aceh Hebat dibidang perindustrian dan perdagangan yakni Aceh Kreatif dan Aceh Kaya.

"Apa gara-gara Ketua Kadin menyampaikan bahwa hanya 1 persen orang Aceh yang kreatif, maka untuk mewujudkan Aceh Kreatif itu adalah dengan mengakomodir biaya untuk perlengkapan Kadin? Ataupun untuk mewujudkan Aceh Kaya itu maka anggaran harus dialokasikan untuk menunjang organisasi pengusaha yang katanya kaya raya. Ini jelas full keliru. Bayangkan uang 2 M lebih itu kalau beli gerobak berapa banyak, lebih 200-an pedagang bisa terbantu, tapi sayang lagi-lagi pemerintah kita sepertinya kurang butuh program yang bermanfaat langsung ke masyarakat," tegas Hasbar.

Pihaknya juga mensinyalir kuat dugaan adanya kekuatan bayang-bayang di belakang Pemerintah Aceh sehingga kadis-kadis banyak yang harus mengakomodir jasa orang-orang yang berhasil menjadikannya kadis. "Apakah benar isu yang berhembus bahwa sejumlah kadis merupakan rekom kadin sehingga wajib mengakomodir semua kepentingan petinggi kadin. Kalau benar maka jelas rantai kolusi dan nepotisme sedang dibangun di dalam tubuh pemerintah Aceh," ujarnya lagi.

Menurut Hasbar, rakyat Aceh menunggu kadin itu bisa membantu masyarakat karena mereka katanya pengusaha sukses. Kalau masih semua hal disusui pakai APBA berarti kadin sangat manja.

"Kalau kadin cuma bisa gerogoti APBA, bubarkan saja. Sebagai generasi muda, kita menantang para pengusaha sukses di kadin bukan pengusaha penghisap APBA tapi menghadirkan investasi dan peningkatan ekonomi Aceh. Kalau masuk kadin cuma biar memuluskan dapat bagian proyek APBA apa juga katanya wadah pengusaha sukses, omong kosong juga kan," lanjutnya.

KPA juga meminta agar biaya 1 M yang akhirnya menjadi 750 juta untuk syarat pendaftaran calon Ketua Kadin Aceh tempo hari ditelusuri. Mana tahu uang itu nggak jelas juga penggunaannya atau tidak dipergunakan untuk kebutuhan lembaga semuanya. Sehingga, harus minta lagi untuk perlengkapan kantornya ke APBA. "Pak Plt Gubernur kami harapkan agar cepat sadar bahwa kepentingan rakyat jauh lebih penting daripada kelompok pengusaha kadin. Jangan sampai kebijakan Pemerintah Aceh sesuai dengan persetujuan kadin, kalau itu terjadi maka pasti akan membuat masyarakat tidak percaya kepada pemerintah," pungkasnya.[*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini