-->








Pegiat Asean Studies Minta Pemerintah Aceh Sediakan Pulau Kosong Untuk Etnis Rohingya

27 Juni, 2020, 23.28 WIB Last Updated 2020-06-27T16:28:51Z
LINTAS ATJEH | JAKARTA - 94 Etnis Rohingya kembali terdampar di Provinsi Aceh. Saat ini semua etnis telah di karantina di gedung bekas Imigrasi Lhokseumawe sejak Jum'at (26/06/2020). 

Hingga Sabtu (27/06/2020), banyak warga Aceh Utara silih berganti menyaksikan dan mengabadikan foto mereka. sebelumnya diberitakan sempat terjadi ketegangan dikarenakan pihak aparat tidak memperbolehkan wartawan memasuki pekarangan kantor imigrasi tersebut. 

Pemerintah Aceh Utara telah berkomitmen membantu pengungsi Rohingya, bahkan pengungsi telah di lakukan rapid test. Hasil rapit negatif semua serta bantuan obat obatan, kebutuhan lainnya telah disiapkan. 

Pengamat Asean Studies Muhammad Ichsan berharap etnis ini dapat menetap lama di Aceh. bahkan meminta Pemerintah Aceh menyurati pusat untuk menyediakan izin karatina mereka (red) di pulau terluar dan terdepan Aceh. 

"Kita berharap Pemerintah Aceh untuk menyurati Pemerintah Pusat terkait perizinan pengungsi Etnis Rohingya agar  di karantina di pulau-pulau kosong yang ada dan sedikit penduduknya di Aceh seperti gugusan Pulo Aceh,  Simeulue,  dan Kepulauan Banyak," ujarnya melalui pesan whatsapp, Sabtu (27/06/2020).

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia asal Lhokseumawe tersebut menambahkan, adanya Rohingya akan melengkapi berbagai etnis suku di Aceh.

"Ini justru menarik wisatawan ke Aceh dan akan melonjak. Etnis Rohingya menambah daya tarik wisata Islami ke Provinsi Aceh," tutur Ichsan. 
Aceh tanah yang berkah bagi semua bangsa di dunia. "Aceh sudah terkenal dengan tsunami, ganja, dan kopi. Kalau ada Suku Rohingya justru label positif terus meningkatkan dan popularitas Aceh di mata dunia menanjak serta dijauhkan dari hal negatif," tutup Ichsan. [*/Red]
Komentar

Tampilkan

Terkini