-->








Pelatihan Ekowisata Berbasis Burung Migrasi Bersama KSLH

25 Oktober, 2020, 21.45 WIB Last Updated 2020-10-26T00:07:41Z

LINTAS ATJEH | LANGSA - Kelompok Studi Lingkungan Hidup (KSLH) melaksanakan Pelatihan Ekowisata Berbasis Burung Migrasi di Gampong Cinta Raja, Kecamatan Langsa Timur, Sabtu (24/10/2020).

Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Suriyatno, AP., M.Ap yang mewakili pemerintah Kota Langsa sebagai bentuk dukungan dari pemerintah dalam mewujudkan ekowisata di gampong Cinta Raja.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemuda Desa Cinta Raja, CSO lokal dan civitas kampus mengenai keberadaan burung-burung migran dan shorebird beserta potensinya.

Menurut Heri Tarmizi selaku Koordinator Kelompok Studi Lingkungan Hidup (KSLH), burung migrasi merupakan burung air yang berasal dari daratan Asia Timur (Siberia) yang melakukan migrasi secara periodik seiring dengan kondisi cuaca yang mengalami musim dingin di tempat asalnya yang mengakibatkan berkurangnya ketersediaan makanan. 

Pada kesempatan ini peserta pelatihan terlihat sangat exited dengan materi-materi yang diberikan seperti materi potensi ekowisata & edu wisata berbasis burung migran, qanun tentang burung migran, dan potensi ekowisata. 


"Alhamdulillah kami dari beberapa pemuda yang ikut pelatihan merasa sangat bersyukur karena baru kali ini kami mendapat wawasan tentang potensi desa kami sendiri. Insya Allah dari BUMG akan merancang anggaran peralatan untuk pengamatan burung ini," ujar Taufik salah satu peserta pelatihan.

Di akhir pelatihan ini para peserta dilibatkan dalam pengamatan secara langsung untuk melihat spesies apa saja yang ada di kawasan Gampong Cinta Raja, Kecamatan Langsa Timur. 


Di Gampong Cinta Raja terdapat 34 jenis burung, yakni 20 spesies burung pantai, 4 spesies burung laut dan 10 spesies burung air penetap.

"Harapannya agar masyarakat yang sudah mengenal potensi burung migrasi di gampong bisa terus menjaga potensi yang ada. Dari sisi pemanfaatan potensi bisa dikelola sebagai kawasan ekowisata sehingga harmonisasi antara burung dan masyarakat terus terjaga dengan menjaga habitatat para burung," harap Heri Tarmizi. [DA]
Komentar

Tampilkan

Terkini