-->




Sepak Terjang Osman Raliby, Seorang Intelektual Islam Asal Pidie

31 Januari, 2021, 22.13 WIB Last Updated 2021-01-31T15:14:22Z

OSMAN RALIBY merupakan seorang tokoh intelektual islam, jurnalis dan politisi masyumi yang berasal Kabupaten Pidie, Aceh. Ia juga bergerak dalam beberapa bidang baik zaman orde lama maupun orde baru. Ia lahir pada 23 Mei 1915 di Pidie Aceh. Jenjang pendidikan yang ia tempuh adalah Taman Siswa, MULO, dan kuliah di Universitas Al-Azhar. Kariernya dimulai sebagai wartawan. Sudah banyak media yang menjadi tempatnya berkarier. Beberapa jabatan pernah ia pegang.


Dilansir dari Republika.co.id sebagai orang yang turut dalam dunia komunikasi ia mempunyai cakupan pengetahuan yang luas. Bahkan ia menjabat sebagai Kepala Jawatan Penerangan Aceh. Dalam Kronik Revolusi Indonesia Jilid V, ia diangkat menjadi sebagai Kepala Jawatan Penerangan Sumatera Utara pada 13 Januari 1949.


Osman Raliby mulai minat menulis Ketika ia masih duduk di sekolah MULO dan pernah menerbitkan majalah suara pelajar yang isinya menyangkut tentang mengkritisi tentang system pemerintahan kolonial, Osman juga mampu menguasai berbagai Bahasa yaitu bahasa Arab, Belanda, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol dan juga ia sejak kecil telah mengagumi seorang tokoh besar di Jerman yaitu Hitler.


Atas pencapaian tersebut ia di percaya menjadi koresponden di bidang luar negri oleh majalah pedoman masyarakat yang di pimpin oleh Buya Hamka dan Zainal Abidin Ahmad pada akhir masa 1930 an. Dan juga dia menjadi koresponden dalam bidang majalah mean islam dan dewan islam yang terbit di medan. Pada masa revolusi ia terdorong untuk menerbitkan majalah fregmenta politica ketika menjabat sebagai Kepala Jabatan Penerangan Aceh.


Selain itu Osman Raliby juga memperkenalkan tokoh pemikiran islam kepada Indonesia diantaranya yaitu Ibnu Khaldun dengan judul buku tentang Masyarakat dan Negara; Allah, Alam, dan Manusia; serta Islam dan Kehidupan: Mental Spiritual Material. Selain memperkenalkan pemikiran islam Ibnu Khaldun ia juga menerjemahkan karya Muhammad Iqbal  yaitu, The Reconstruction of Religious Thought in Islam. Edisi bahasa Indonesianya yaitu Pembangunan Kembali Alam Pikiran Islam. Sedangkan tokoh pemikiran Ibnu Khaldun yang diperkenalkan oleh Osman Raliby tidak diterjemahkan hanya saja ia menulis buku khusus tentang Ibnu Khaldun yaitu Ibnu Khaldun tentang msyarakat dan negara.


Dilansir juga dari alif.id tulisan Osman Raliby tentang Ibnu Khaldun yang merupakan karya buku pertama yang berbahasa Indonesia, yang diterbitkan oleh Bulan Bintang pada tahun 1965. Pemikiran Ibnu Khaldun yang pada sebelumnya itu dalam Bahasa Arab maupun Bahasa Inggris. Sehingga karya Osman Raliby inilah yang telah berkonstribusi terhadap pemikiran islam di nusantara.


Referensi:

Osman Raliby Tokoh Pergerakan dan Pakar Komunikasi | Republika Online

Osman Raliby, Jurnalis dan Politisi Masyumi dari Pidie - Alif.ID


Penulis: Fadlul Fadil (Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam Universitas Negeri Ar-Raniry)

Komentar

Tampilkan

Terkini