"Kami kira lebay dan terlalu memaksakan kehendak, karena bupati sudah menjelaskan pada pemberitaan sebelumnya, mengapa tidak melantik kadis kesehatan yang sudah lulus seleksi jabatan tinggi pratama tersebut karena ada beberapa faktor pertimbangan," kata Koordinator Pukat Aceh, Deri Friadi, kepada LintasAtjeh.com, Senin (09/02/2021).
Selain itu, jelas Deri, Bupati juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak KASN terkait tetap masih mempertahankan Novi Rosmita sebagai PLT Kadis kesehatan.
Sejauh ini, dia melihat bahwa tugas yang diamanahkan bapak bupati kepada Novi masih berjalan dengan baik, bahkan di saat Aceh Selatan masuk zona merah saat pandemi Covid 19, dinas kesehatan bersama tim gugus tugas lainnya mampu menangani persoalan Covid-19.
Untuk itu, biarkan Bupati Tgk Amran bekerja secara profesional. Menurutnya Bupati mengetahui apa yang terbaik bagi daerah dengan mewujudkan Aceh Selatan Hebat. Jangan menggangu Bupati dengan libido politik yang berlebihan.
"Sampai saat ini saya melihat Bupati welcome kepada siapapun. Untuk itu mari kita kawal bersama pemerintahan ini di bawah komando Tgk Amran dan kita berikan masukan dan kritikan yang sifatnya konstruktif," pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran, di media menjelaskan, tidak melantik ketiga pejabat ini menjadi Kepala Dinas Kesehatan definitif, pertama karena pada saat itu sedang maraknya wabah virus corona (pandemi Covid-19).
Kemudian merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia Nomor: 49 Tahun 2016, bahwa sebagai persyaratan dan kompetensi jabatan melalui proses rekruitmen calon Kepala Dinas Kesehatan adalah memiliki disiplin ilmu bidang Kesehatan.
Ketiga calon yang telah lulus seleksi JPTP calon Kadiskes Aceh Selatan tersebut, satu orang diantaranya memiliki disiplin ilmu dari kesehatan yaitu dr. Irnalita MARS. Namun dr.Irnalita sudah pindah ke Pemkab Aceh Utara.[*/Red]
