LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH, M.Kn melakukan pelepasan peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Universitas Saint Cut Nyak Dhien, di Aula Setdakab setempat, Senin (08/03/2021).
Para mahasiswa yang terdiri dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Hukum, Pertanian dan Teknik Universitas Saint Cut Nyak Dhien ini nantinya akan melaksanakan KPM di Kecamatan Tamiang Hulu dan Kecamatan Tenggulun terhitung sejak tanggal 08 Maret s.d 03 April 2021.
Dalam penyambutannya, Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil, SH, M.Kn, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Rektor USCND dan selamat datang kepada 188 mahasiswa peserta KPM di Bumi Muda Sedia.
"Terima kasih kepada pak rektor yang telah memilih Tamiang menjadi lokasi KPM untuk ketiga kalinya. Selamat datang para adik-adik. Masyarakat Tamiang sangat terbuka menerima kedatangan orang baru," ujarnya.
Bupati Mursil mengharapkan kerjasama mahasiswa dalam mengsukseskan program pemerintah dalam menjalankan visi misi Bupati Aceh Tamiang, salah satunya memakmurkan masjid.
"Tolong bantu mendorong masyarakat untuk memenuhi masjid, terutama diwaktu shalat shubuh. Bersama-sama kita jaga kebersihan masjid di kampung tempat adik-adik bertugas nantinya. Disana ada program 'Maghrib Mengaji' yang sudah mulai kendor dikarenakan situasi Covid-19" harap Mursil.
Selain itu, Bupati Mursil juga berpesan kepada mahasiswa untuk menjalankan program yang sederhana namun sangat bermakna bagi masyarakat. Ia juga menginformasikan kuliner khas Kecamatan Tenggulun yaitu ikan jurung yang sudah mulai langka saat ini.
"Akibat pencemaran lingkungan dan penangkapan ikan dengan cara yang tidak benar membuat keberadaan ikan jurung saat ini menjadi langka. Tolong berikan pemahaman kepada masyarakat untuk melestarikan ikan tersebut. Tidak hanya itu, berikan edukasi masyarakat terkait tindak pidana UU ITE, bagaimana cara menggunakan media sosial dengan baik dan benar tanpa melanggar UU ITE," imbuhnya.
Bupati Aceh Tamiang Mursil juga berpesan kepada mahasiswa USCND untuk menjaga etika dan moral selama melaksanakan KPM di dua kecamatan tersebut, dan juga bersinergi membantu datok penghulu dan masyarakat dalam memantau kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) yang sudah menjadi perhatian presiden.
Selanjutnya, Rektor Universitas Saint Cut Nyak Dhien, Ns. Edy Mulyadi, M.Kep, RN, WOC(ET)N, menyampaikan bahwa program KPM ini merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan setelah mahasiswa menyelesaikan minimal 90-110 SKS (Sistem Kredit Semester).
"Kuliah ini memandu mahasiswa untuk belajar berasimilasi mengaplikasikan ilmunya sebelum nantinya setelah lulus kembali ke tengah-tengah masyarakat. Dengan harapan melalui pemikiran yang cerdas dan intelek yang sudah dipelajari dibangku kuliah dengan inovasi, kreasi dan visioner dapat membantu masyarakat lebih maju dan memantapkan pola-pola kehidupan," jelas Edy Mulyadi.
Rektor Edy berpesan kepada mahasiswa untuk berkreasi dalam memajukan pemikiran masyarakat. Tak lupa pula ia mengingatkan mahasiswa untuk menjaga nama baik Almamater, keluarga dan pribadi serta menjauhkan diri dari penyalahgunaan Narkoba demi menggapai kesuksesan di masa depan.
"Semoga melalui MoU ini USCND dapat bersinergi dengan Kabupaten Aceh Tamiang menjadikan USCND menjadi universitas yang lebih baik dimasa yang akan datang sesuai dengan visi USCND," harapnya.[*/Red]