LINTAS ATJEH | BATUJAJAR - Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI Mohammad Hassan melakukan aksi terjun bebas militer dari ketinggian ribuan kaki di langit Jawa Barat.
Yang luar biasanya adalah, Danjen Kopassus melakukan aksi nekatnya itu pada saat usianya yang sudah tidak lagi muda, yaitu, 50 tahun.
Iya, Danjen Kopassus yang didampingi Komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Komando Pasukan Khusus (Danpusdiklatpassus) Brigjen TNI Thevi A.Zebua, serta sejumlah prajurit Korps Baret Merah lainnya nekat melakuakn aksi terjun bebas militer ala Korps Baret Merah dengan menggunakan Pesawat Cassa A-9146 dari Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung.
"Hari ini Danpusdik beserta jajaran pejabat mendapatkan kehormatan untuk mendampingi latihan terjun bebas militer," kata Danpusdiklatpassus Brigjen TNI Thevi A.Zebua dilansir VIVA Militer, Senin, 15 Maret 2021.
Brigjen TNI Thevi menambahkan, usia Danjen Kopassus yang kini sudah tidak muda lagi bukanlah menjadi penghalang bagi orang nomer satu di Korps Pasukan Elit TNI Angkatan Darat itu untuk tetap menjaga kemampuannya dalam melakukan aksi terjun bebas militer.
"Komandan Jenderal siap melaksanakan tugas mencontohkan kepada seluruh jajaran Kopassus. Umur hanya angka, tapi kemampuan dan keterampilan harus tetap terjaga, Komando!" ujar Danpusdiklatpassus.
Pantauan VIVA Militer dari rekaman video pendek Penerangan Kopassus, sebelum melakukan aksi terjun bebas militer, Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohammad Hassan bersama sejumlah jajarannya melakukan olah tubuh sebagai gerakan pemanasan di Pusdiklatpassus, Batujajar.
Setelah itu, Pria lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1993 itu pun langsung masuk ke pesawat bersama Danpusdiklatassus dan sejumlah personel Kopassus lainnya ke pesawat Cassa A-9146.
Tak lama berselang, Danjen Kopassus langsung terjun bebas militer, dia orang pertama yang melompat dari pesawat, baru kemudian diikuti oleh sejumlah personel Kopassus lainnya yang mendampinginya.
Sampai pada saat pendaratan, Mayjen TNI Mohammad Hassan pun telah membuktikan kepada anak buahnya bahwa kemampuan prajurit Komando harus tetap atau selalu dijaga. Dia berhasil mendarat dengan gagah di landasan pacu yang menjadi titik poin pendaratan.[Viva]