-->








Pendapatan Nyaris 100 Miliar, Ini Dia Lima Besar Youtuber Indonesia

28 Maret, 2021, 08.54 WIB Last Updated 2021-03-28T01:54:49Z
HEBOH pertarungan catur antara Irene Kharisma dan Dewa Kipas memunculkan spekulasi banyak orang justru tentang pendapatan Deddy Corbuzier, sang promotor. Tak sedikit akun di media sosial yang bilang, sejatinya yang jadi pemenang adalah pesulap berusia 45 tahun itu, bukan Grandmaster Wanita Irene Kharisma Sukandar.

Banyak orang mereka-reka berapa yang diperoleh Deddy dari YouTube yang menjadi platform siaran langsung pertarungan tersebut. Ada yang bilang Rp1 miliar, ada yang mengatakan lebih dari itu. Spekulasi muncul karena penonton langsung pertarungan ini konon mencapai 1,45 juta orang dan videonya sudah ditengok lebih dari 9 juta orang.

Pada tahun 2020, YouTube merilis daftar Youtuber yang menjadi ‘Top Creators’ di Indonesia. Dari daftar ini, Lokadata kemudian memperkirakan pendapatan terbesar Youtuber di Indonesia dengan menggunakan Social Blade per 25 Maret 2021. Tulisan ini memakai kurs rupiah Rp14.448.

Berikut adalah lima Youtuber dengan penghasilan tertinggi. Nama Deddy Corbuzier ternyata memang ada dalam daftar yang sangat pendek ini.

Frost Diamond

Dengan ciri khas mengunggah konten gim Minecraft, akun ini dibuat pada 22 Januari 2014. Pemilik nama asli Kananda Widiantara ini memiliki 17,5 juta subscribers dengan jumlah penonton sebanyak 3,3 miliar orang.

Per bulannya, Social Blade memperkirakan pria kelahiran Bantul ini memperoleh pendapatan AS$34.600-AS$533.100 per bulan atau setara dengan Rp499,9 juta hingga Rp7,7 miliar. Per tahunnya, Frost Diamond mampu menghasilkan AS$414.800 hingga AS$6,6 juta atau Rp5,9 miliar hingga Rp95,3 miliar.

Rans Entertainment

Akun bikinan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina ini memiliki jumlah penonton sebanyak 3,8 miliar orang. Sejak pertama kali diluncurkan pada 27 Desember 2015, akun ini kini memiliki 19,7 juta subscribers.

Memiliki julukan ‘Sultan Andara’, Social Blade memperkirakan, kanal ini mampu menghasilkan AS$34.500 hingga AS$552.400 atau Rp498,4 juta hingga Rp7,9 miliar per bulannya. Dalam setahun, Rans Entertainment diperkirakan mampu meraup AS$414.300 hingga AS$6,6 juta atau Rp5,9 miliar hingga Rp95,3 miliar.

Baim Paula

Memiliki ciri khas konten video penyamaran, akun ini kini memiliki 18,2 juta subscribers. Dengan jumlah penonton mencapai 3 miliar orang, tak heran pendapatan selebriti tanah ini mencapai miliaran rupiah.

Sejak pertama kali debut pada 4 Juni 2016, kini per bulannya Baim dan Paula dapat mengantongi AS$29.000 hingga AS$463.700 atau Rp419 juta hingga Rp6,6 miliar. Dalam setahun, akun ini menyumbang pemasukan sebesar AS$347.800 hingga AS$5,6 juta atau Rp5 miliar hingga Rp80,9 miliar.

Deddy Corbuzier

Pesulap kondang yang memiliki nama panjang Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo ini kini lebih dikenal sebagai salah satu content creator top di Indonesia. Memiliki 13,9 juta subscribers, kanal ini menjagokan podcast bernama Close The Door yang sering membahas isu-isu unik dan tengah viral.

Deddy membuka akun ini pada 8 Desember 2009 dan sudah meng-upload 813 video. Per bulannya, kanal yang sudah ditonton 2,29 miliar orang ini mampu menghasilkan AS$23.600 hingga AS$378.000 atau Rp340,9 juta hingga Rp5,4 miliar. Dalam setahun, penghasilan pria kelahiran Jakarta dapat mencapai AS$283.500 hingga AS$4,5 juta atau Rp5,4 miliar hingga Rp65 miliar.

Atta Halilintar

Memiliki jumlah subscribers terbanyak, yakni 26,7 juta orang, suami Aurel Hermansyah ini dijuluki sebagai ‘King of YouTube’. Kanal yang umumnya diisi dengan konten hiburan ini memiliki jumlah penonton sebanyak 3,15 miliar orang. Atta sudah meng-upload 1.226 kisah ke YouTube.

Sejak didirikan pada 26 Januari 2014 lalu, setiap bulannya kanal ini mampu meraup AS$19.300 hingga AS$308.700. Jumlah ini setara dengan Rp278,8 juta hingga Rp4,4 miliar. Dalam setahun, penghasilan Atta diperkirakan mencapai AS$231.500 hingga AS$3,7 juta atau Rp3,3 miliar hingga Rp53,4 miliar.

Sumber Pendapatan Youtuber

Sumber pendapatan youtuber yang paling sering diperbincangkan datang dari AdSense atau iklan yang tayang sebelum video diputar. Program yang dikelola Google ini mengharuskan youtuber memiliki minimal 1.000 subscriber dan 4.000 jam tayang dalam 12 bulan terakhir. Setelah kedua syarat ini dipenuhi, setiap video yang ditonton minimal 30 detik akan dihitung dan dikonversikan ke AdSense.

Namun, menarik perhatian warganet untuk menonton video selama setidaknya 30 detik menjadi hal yang menantang. Belum lagi, nilai AdSense YouTube di Indonesia lebih rendah dibandingkan negara lain. Nilai Adsense atau yang disebut juga dengan Cost Per Mille (CPM) diberikan kepada youtuber setiap kelipatan 1.000 penonton video. Youtube memberi bayaran kepada pembuat konten dengan kisaran AS$1 hingga AS$5 (Rp14.444-Rp72.233).

Berdasarkan tulisan yang dibuat Dimas Bimawan di Blog-nya, seorang digital marketer dan SEO, perhitungan kasar tarif AdSense di Indonesia adalah sekitar Rp7.000 per 1.000 tayangan. Jika satu video mendapatkan 1 juta penonton, maka pendapatan yang dihasilkan setidaknya mencapai Rp7 juta. Meski perkiraan, angka ini jauh lebih realistis dibandingkan nilai AS$1 yang setara dengan Rp14.444.

Selain CPM, ada juga Biaya per Klik (cost per click/CPC) yang dihasilkan dari klik iklan di video pada kanal Youtube. Di Indonesia, tarif CPC berkisar di Rp5.000. Sayangnya, persentase CTR (click-through rate) hanya berada di angka 0,3 persen. Dengan kata lain, untuk setiap 1.000 tayangan, youtuber hanya akan mendapatkan 3 klik, sehingga pendapatan dari CPC kecil.

Berdasarkan perhitungan CPM dan CPC di atas, tidak selamanya jumlah subscriber yang banyak akan memastikan pemasukan dari AdSense akan memuaskan. Youtuber akan sulit kaya jika hanya mengandalkan urusan monetisasi sepenuhnya pada sistem periklanan.

Selain AdSense, ada cara lain yang bisa dilakukan seperti endorsement atau berjualan merchandise, membuat konten berbayar atau sponsor, menggunakan patreon (platform urun dana atau crowdfunding), hingga afiliasi link.

Untuk memasang iklan di YouTube, tarifnya beragam. Biasanya diukur berdasarkan jumlah tayang yang diinginkan oleh pemilik video iklan. Misal, untuk waktu tayang selama 2 minggu atau 14 hari, pemasang iklan akan dikenai tarif mulai Rp28.000 hingga Rp125.000 per hari. Lantas, dalam waktu dua minggu, biaya iklannya sebesar Rp392.000 hingga Rp1.750.000

Sementara, untuk jangka waktu penayangan selama 1 bulan atau 30 hari, pemasang iklan akan dikenakan tarif mulai dari Rp27.000 hingga Rp121.000 per hari. Makin lama penayangan, tarif iklannya lebih murah. Misalnya, pemasang iklan ingin ditayangkan selama 3 bulan berturut-turut, kisaran harga iklan YouTube per harinya Rp 27.000-Rp 60.000.[Lokadata]
Komentar

Tampilkan

Terkini