-->




Merawat Gagasan dengan Menulis

11 Juli, 2021, 14.58 WIB Last Updated 2021-07-11T07:58:01Z
PATUT DICERMATI  bahwa budaya merawat gagasan dengan memperbanyak menulis sudah berkurang, karena tiap-tiap kalangan menganggap menulis adalah hal yang meyusahkan. 

Di era sekarang banyak fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan lemahnya gagasan-gagasan yang harus di formulasikan dan ditampilkan pada kalangan oleh mahasiswa kepada masyarakat. 

Sebenarnya, jika menulis dikesampingkan dan tidak diperdulikan, ini adalah hal yang sangat memengaruhi pola pikir mahasiswa dan individu sekalian. 

Mengapa, jika gagasan hanya disampaikan sebatas dengan lisan, kemungkinan besar akan terjadi kelupaan dan cenderung takutnya, akan hilang narasi yang akan disampaikan karena bersifat menghilang. 

Berdasarkan yang telah penulis kaji di bidang penulisan,  orang-orang yang menyampaikan gagasan dengan lisan mereka sudah malas mengimplementasikan melalui tulisan, menganggap terlalu ribet dalam menulis maupun mengetik. 

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Dalam hal ini, penulis ingin menyampaikan jika menulis dijadikan suatu kebiasaan maka, menulis adalah hal yang sangat menyenangkan. Karena menulis adalah memberikan pandangan terhadap fenomena yang terjadi di alam yang penuh dengan kejadian-kejadian yang sangat mistis dan menakjubkan serta banyak hal-hal lain yang tidak saya sebutkan. 

Patut diapresiasi kepada seseorang yang sering menulis, karena secara tidak langsung ia telah merawat peradaban dengan cara memperbanyak tulisan untuk dijadikan bahan kajian dan riset untuk keadaan suatu negeri kedepan dengan menganalisa dan menjaga haluan kepemimpinan untuk memperbaiki arah suatu negeri yang sudah dinanti-nantikan. 

Untuk seluruh pembaca yang budiman, penulis mengajak seluruh kalangan agar, membudayakan literasi dengan melatih diri menulis serta mempunyai gagasan yang cemerlang, supaya bangsa ini tidak buntu akan peradaban dan menjaga kesolidan untuk menciptakan generasi-generasi yang cemerlang dan kaya akan kosa kata. 

Secara keseluruhan yang perlu penulis sampaikan adalah menulislah karena menulis adalah bekerja untuk keabadiaan, jangan sampai akal sehat yang sudah dirawat dan dijaga bisa tumpul sendirinya jika tidak sering diasah oleh setiap mahasiswa.

Sudah saatnya sekarang seluruh kalangan mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan zaman yang otomatis memerlukan kecakapan komunikasi serta informasi yang harus di kupas melalui narasi-narasi  khazanah  keilmuan.

Penulis: Abdan Syakura (Mahasiswa Sosiologi Agama FUF UIN Ar -Raniry & Pengurus HMI Komisariat FUF)
Komentar

Tampilkan

Terkini