-->








Kompor LPG akan di Ganti ke Listrik, Berikut Alasannya.

24 November, 2021, 19.13 WIB Last Updated 2021-11-24T12:14:33Z

LINTAS ATJEH | JAKARTA – PT PLN (Persero) siap mengawal program pengalihan kompor LPG ke kompor listrik atau yang lebih dikenal kompor induksi. Ini sebagai solusi menekan impor LPG dan memperbaiki neraca perdagangan.

Pekan lalu, Presiden Joko Widodo mengumpulkan jajaran direksi serta komisaris PLN dan PT Pertamina (Persero). Dalam salah satu arahannya, Presiden Jokowi meminta program transisi energi dijalankan, seperti penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi.


“Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi yang lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN oversupply. Artinya, pasokan dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina turun,” tegas Presiden Jokowi.


Merespons arahan Presiden Jokowi, PLN berkomitmen menjalankan program konversi kompor induksi. Bahkan, PLN sebenarnya tengah menggulirkan program Satu Juta Kompor Induksi.


Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan, dengan cadangan daya yang telah lebih dari 30 persen di hampir seluruh sistem kelistrikan, PLN siap mendukung program konversi kompor induksi. “PLN juga siap menggulirkan diskon tambah daya guna mempermudah pelanggan untuk beralih ke kompor induksi,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (24/11).


Salah satunya saat ini tengah berjalan, PLN memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp 150 ribu melalui program Nyaman Kompor Induksi 2021 bagi pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang memiliki kerja sama dengan PLN.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


1 2


Dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukkan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp158.


Sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp176. Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia, terjadi penghematan Rp28.500,00 dari biaya memasak setiap bulan.


Selain itu, karena ini sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat, PLN juga terus mengampanyekan electrifying lifestyle yang salah satunya penggunaan kompor induksi. “Kami memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kelebihan dan manfaat penggunaan kompor induksi,” tutur Bob.


Dari sisi waktu memasak juga lebih hemat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas. Hal ini memungkinkan aktivitas memasak lebih cepat, sehingga hemat waktu.


Waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas. Dari sisi penghematan, sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penggunaan induksi berpotensi memberikan penghematan Rp 60 triliun bagi negara.


“Ini percepatan penekanan impor dalam 5 tahun ke depan, kalau kita bisa ubah minyak tanah ke LPG kenapa ga ubah LPG ke listrik saja,” kata Erick dalam konferensi pers pada 31 Maret 2021.[JawaPos.com]

Komentar

Tampilkan

Terkini