-->








Ketua LAKI dan Wartawan LintasAtjeh.com Tolak Rayuan Ketua DPRK Aceh Tamiang, Ini Alasannya

01 Juni, 2022, 08.42 WIB Last Updated 2022-06-01T05:01:10Z

Foto: Wartawan LintasAtjeh.com, Zulfadli Idris alias Bang Iyong (kiri) dan Ketua DPC LAKI Aceh Tamiang, Syahriel Nasir sedang sarapan pagi

LINTAS ATJEH | ACEH TAMIANG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) Aceh Tamiang, Suprianto, ST, saat dikonfirmasi terkait pokir dirinya pada Selasa, 31 Mei 2022 kemarin, memberikan keterangan yang aneh dan tidak nyambung.


Diduga Suprianto berupaya menghindar untuk berikan keterangan/jawaban terkait sejumlah hal yang dikonfirmasi pada dirinya, dan terkesan melontarkan rayuan kepada Ketua DPC LAKI, Syahriel Nasir dan wartawan LintasAtjeh.com, Zulfadli Idris alias Bang Iyong agar bersedia duduk dengan dirinya.

Walau ketika itu, wartawan LintasAtjeh.com telah menyampaikan sikap bahwa dirinya dan Ketua DPC LAKI Aceh Tamiang menolak rayuan untuk duduk bersama serta mendesak Suprianto untuk memberikan keterangan/hak jawabnya. Namun Suprianto enggan memberikan keterangan/hak jawabnya, bahkan terus berusaha lontarkan rayuannya.

"Kami menghormati rayuan Ketua DPRK Aceh Tamiang kepada kami agar kami bersedia duduk bersama dengan beliau, tapi maaf, saat ini kami kurang berminat terhadap rayuan tersebut, karena kami paham tentang kemana arah dan tujuan yang ingin beliau mainkan. Kami menduga kuat bahwa sang ketua ingin menghembuskan angin surga kepada kami, dengan tujuan, meminta kami untuk menghentikan terbitnya berita berseri yang berjudul Dugaan Borok Proyek Pokir Oknum Dewan di Aceh Tamiang," ungkap Ketua DPC LAKI Aceh Tamiang, Syahriel Nasir, Rabu (01/06/2022).

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM

Menurut Nasir, berita berseri/berantai yang berjudul 'Dugaan Borok Proyek Pokir Oknum Dewan di Aceh Tamiang, sedang heboh dan ramai dibaca publik, apalagi saat ini telah mulai terlihat belang para oknum dewan yang selama ini diduga kuat telah semena-mena melakukan berbagai penyimpangan terhadap program mulia bernama pokok-pokok pikiran (Pokir).

Nasir juga menyampaikan imbauan kepada Suprianto agar berani bersikap transparan dan tidak takut menyampaikan informasi tentang proyek usulan pokir dirinya ke publik, karena apabila Suprianto tidak berani transparan maka jangan salahkan publik jika muncul dugaan bahwa dirinya termasuk golongan para oknum pejabat publik yang suka melakukan kejahatan penyalahgunakan kekuasaan (abuse of power).

"Pokir adalah program pelayanan publik yanh harus dipublikasikan, dan program tersebut tidak termasuk informasi yang dikecualikan, atau dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara. Oleh karenanya, tidak perlu dirahasiakan atau ditutup-tutupi," tegas Nasir.

Lanjutnya lagi, sangat aneh sekali jika Suprianto berupaya merahasiakan data pokir dirinya. Seharusnya Suprianto berani terangkan bahwa jumlah dana pokir yang berhasil diperjuangkan untuk tahun anggaran (TA) 2022 ini sejumlah Rp2 miliar, jumlah kegiatan/proyek sebanyak 20 judul.

Suprianto juga harus berani sampaikan bahwa pada tahun anggaran 2022 ini, ada 4 (empat) judul proyek pokir yang akan dilaksanakan di luar dapil dua, dengan total anggaran Rp450 juta. Tiga judul di dapil satu, anggarannya Rp350 juta, dan satu judul lainnya di dapil tiga dengan jumlah anggarannya Rp100 juta. Suprianto tidak perlu takut menerangkan tentang sebab dan tujuan serta keuntungan dirinya meletakkan 3 proyek pokir di dapil satu dan 1 proyek pokir di dapil tiga.

Selain itu, beber Nasir, Suprianto tidak usah malu-malu menceritakan ke publik bahwa seluruh proyek pokir dirinya telah ada pemborongnya dan diduga kuat semua pemborong tersebut dirinya yang menentukan. Lalu tanyakan juga ke publik, apakah hal yang dia lakukan itu dilarang secara aturan atau tidak? 

"Sangat indah dan nikmat sekali rasa pokir dewan. Ini baru satu contoh yang kami ambil, dan selanjutnya kami coba ambil dua contoh lagi, yakni satu di dapil satu kemudian satu lagi di dapil tiga (Suprianto dapil dua). Jika nantinya ketiga contoh terindikasi kacau semua maka kami akan layangkan surat konfirmasi ke seluruh anggota DPRK Aceh Tamiang. Sekali lagi, inilah sebabnya kemarin kami menolak rayuan Suprianto untuk duduk bersama. Kami tidak mau berita berseri/berantai yang berjudul Dugaan Borok Proyek Pokir Oknum Dewan di Aceh Tamiang terhenti mendadak," pungkas Nasir.[*/Red]

Komentar

Tampilkan

Terkini