-->




Ungkap Fakta Dibalik Dugaan Kasus Rudapaksa di Langsa

28 Juli, 2022, 13.54 WIB Last Updated 2022-07-28T06:58:28Z

Ilustrasi 

LINTAS ATJEH | LANGSA - Dugaan kasus rudapaksa yang saat ini sedang ditangani Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) polres Langsa mulai terungkap fakta sesungguhnya.

Berdasarkan investigasi LintasAtjeh.com dilapangkan, dalam kasus tersebut terdapat praktek jual beli manusia (human traffiking). Pasalnya, terduga berinisial ASN sebelum melakukan hubungan badan dengan korban ditawari oleh F (DPO). Setelah sudah ada kesepakatan tarif, F menjemput dan mengantarkan korban (Bunga, nama samaran) ke rumah ANS.


DS, ibu terduga pelaku dari ASN saat ditemui tim investigasi media di kediamannya, Rabu (27/07/2022) menyampaikan berdasarkan pengakuan anaknya bahwa saat melakukan hubungan seksual dengan korban tidak ada unsur pemaksaan dan ASN membayar sebesar 300 ribu rupiah atas jasa pelayanan yang diberikan korban.


"Memang apa yang dilakukan anak saya itu salah, akan tetapi kalau adanya unsur pemaksaan itu tidak benar. Karena menurut pengakuan ASN, Bunga ditawarkan ke anak saya oleh terduga F dengan tarif 300 ribu rupiah dan uang tersebut diberikan kepada korban usai mereka melakukan perbuatan terlarang itu," kata DS.


TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA LINTASATJEH.COM


Dikisahkan DS, ASN pada saat itu ditawari seorang perempuan oleh F yang merupakan teman dan juga tetangganya. Lantas F membawa perempuan itu kerumah ASN yang saat itu sepi. Sesampainya dirumah ASN, F menyerahkan perempuan itu. Lalu ASN membawa perempuan kedalam kamar, tak lama berselang perempuan itu membuka bajunya sendiri dan berbaring ditempat tidur. 


"Namun menurut pengakuan anaknya, ia tidak sempat selesai melakukannya karena perempuan tersebut sibuk menerima telepon dari F sehingga mengakhiri hubungan seksual tersebut," kisahnya.


"Yang saya herankan kenapa anak saya saja yang ditangkap, padahal anak saya yang terakhir pakai. Sementara terduga pelaku lainya seperti hilang jejak dan harusnya ada terduga lain yang ditangkap," imbuh DS sambil meneteskan air mata.


DS berharap kepada pihak penegak hukum untuk mengungkap fakta sebenarnya bahwa kejadian itu bukanlah kasus rudapaksa sehingga masyarakat bisa memahami dengan jelas kasus tersebut. [Sm]

Komentar

Tampilkan

Terkini